Internasional Terkini

Ini Poin Kesepakatan Forum Intelijen Indonesia Austalia dan Timor Leste  

Forum kerja sama trilateral dalam bidang intelijen itu dilakukan untuk memperkuat keamanan kawasan.

Editor: Ryan Nong
POS-KUPANG.COM/HO
Pimpinan lembaga intelijen negara dari Indonesia, Australia, dan Timor Leste dalam Forum AUSINDTL 2025. 

Ini Poin Kesepakatan Forum Intelijen Indonesia Austalia dan Timor Leste  

POS-KUPANG.COM, JAKARTA - Forum Australia-Indonesia-Timor Leste ( AUSINDTL ) yang dihelat di Nusa Dua Bali, pada Jumat (14/11/2025)  menghasilkan bebrapa poin kesepakatan untuk tiga negara. 

Adapun forum itu mempertemukan Kepal BIN Jenderal TNI (purn) Muhammad Herindra dengan Direktur Jenderal Badan Intelijen Australia (ASIS), Kerri Hartland, dan Direktur Jenderal Lembaga Intelijen Nasional Timor Leste ( SNIE ), Longuinhos Monteiro. 

Forum kerja sama trilateral dalam bidang intelijen itu dilakukan untuk memperkuat keamanan kawasan.

Kepala BIN Muhammad Herindra forum AUSINDTL menyebut kesepakatan forum itu telah dicapai.

Baca juga: Indonesia Australia dan Timor Leste Perkuat Kerja Sama Trilateral Bidang Intelijen

“Kami sepakat memperluas kerja sama berbagi informasi sebagai langkah penting dalam mendeteksi dan merespons ancaman transnasional,” ujar Herindra dilansir dari Kompas.com.

Pertemuan tersebut menjadi momentum bagi tiga lembaga intelijen untuk memperkuat kerja sama di tengah dinamika keamanan kawasan yang terus berkembang. 

Selain itu, pertemuan tersebut juga bertujuan mempererat komunikasi, membangun kepercayaan, dan meningkatkan pemahaman antara lembaga-lembaga intelijen tersebut. 

“Semangat hidup bertetangga yang saling menghormati dan saling menolong menjadi landasan utama forum ini, yang membuka ruang pembahasan isu-isu keamanan kawasan serta pencarian solusi bersama yang dapat langsung diimplementasikan,” kata dia.

Di sisi lain, pertemuan lembaga intelijan tiga negara ini menyoroti pentingnya membangun saluran komunikasi yang aman untuk pertukaran data sensitif, serta meningkatkan kapasitas SDM dan kemampuan intelijen di masing-masing negara.

“Dialog berlangsung intensif dengan penekanan pada perlunya mekanisme respons yang lebih cepat, akurat, dan terkoordinasi,” ucap Herindra.

“Kami menilai bahwa kolaborasi trilateral tidak hanya memperkuat stabilitas kawasan, tetapi juga mendorong terbentuknya jejaring operasional yang lebih adaptif terhadap dinamika ancaman,” imbuh dia. (*)

 

Ikuti berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved