Timor Leste

Kehangatan Presiden Timor Leste: Jadi Pemandu untuk Artis Wanita Indonesia

Peraih Nobel Perdamaian itu ngopi santai dengan membahas budaya dari masing-masing negara.

Editor: Ryan Nong
POS-KUPANG.COM/HO
KISAH - Presiden Timor Leste Ramos Horta bertemu dengan sejumlah pekerja seni Indonesia di sebuah Caffe di kawasan Jakarta Selatan. Dia mengisahkan pernah menjadi pemandu untuk artis Indonesia yang berkunjung ke negaranya. 

POS-KUPANG.COM, JAKARTA - Presiden Timor Leste Jose Ramos Horta bercerita pernah menjadi pemandu bagi seorang artis perempuan asal Indonesia yang berkunjung ke negaranya. 

Cerita itu dia ungkapkan saat berjumpa dengan para pekerja seni Indonesia di sela sela kunjungannya ke Jakarta pada Minggu (9/11/2025). Adapun pertemuan informal itu berlangsung di sebuah kafe di kawasan Cipete, Jakarta Selatan.

Peraih Nobel Perdamaian itu ngopi santai dengan membahas budaya dari masing-masing negara. Momen tersebut berlangsung hangat.

Presiden Ramos Horta datang sekitar pukul 17.00 WIB, langsung disambut oleh Prisia Nasution yang memang sudah mengenal dengan baik. Keduanya terlihat sangat akrab saat Presiden Timor Leste turun dari mobil yang mengantarnya.

Baca juga: Presiden Timor Leste Hadiri Malam Penganugerahan Festival Film Wartawan 2025 

Usai menyambut para tamu yang hadir, Ramos Horta langsung memesan kopi asli Indonesia yang disediakan di kafe tersebut.

Jose Manuel terlihat sangat menikmati sajian yang dihidangkan sambil meminum kopi yang sudah disediakan. Tak seperti pertemuan delegasi, Ramos Horta terlihat sangat santai saat berbincang dengan sejumlah aktris.

Bahkan, ia sesekali tertawa lepas saat perbincangan disisipi dengan candaan. Kunjungan tersebut bersifat informal dan hangat, untuk berbagi cerita tentang kolaborasi lintas budaya serta inisiatif kreatif antara Indonesia dan Timor Leste.

Selain Prisia Nasution, tampak hadir Asri Welas, Christine Hakim, dan beberapa pekerja seni lainnya. 

Berharap banyak kunjungan ke Timor Leste

Presiden Ramos Horta mengaku sangat senang dengan orang-orang Indonesia karena keramahannya. Dia berharap banyak orang Indonesia berkunjung ke negaranya.

Adapun Prisia Nasution diketahui memiliki hubungan yang cukup dekat dengan Jose Ramos karena dianggap telah mempromosikan Timor Leste ke banyak orang Indonesia saat berkunjung ke sana.

Menurutnya, itu merupakan langkah yang sangat baik untuk membuat citra Timor Leste semakin baik di mata dunia.

"Tidak pernah ada masalah untuk orang Timur di Timor Leste atau orang Timur di Indonesia. Jadi tolong datang dan melawat ke tempat kami. Ketika Prisia datang, saya menjadi pemandu dia di sana," ujarnya.

Jose Ramos mengatakan bahwa masyarakat Timor Leste sangat mengenal Indonesia. Bahkan, mereka juga banyak menyaksikan tayangan-tayangan Indonesia melalui siaran televisi Tanah Air.

Baca juga: Presiden Timor Leste Ngopi Bareng Pekerja Seni Indonesia

"Grup musik Indonesia sangat populer di Timor Leste. Jadi ada salah satu grup rock Indonesia datang, satu grup yang saya kenal namanya Zamrud. Sangat populer. Jadi tolong, kami ingin Anda (orang Indonesia) datang ke Timor Leste," ucapnya. 

Pada kesempatan itu, dia menyampaikan rasa terima kasih kepada rekan-rekannya di Indonesia yang sudah beberapa kali berkunjung ke negaranya.

Jose Ramos mengatakan bahwa dirinya sangat senang dengan orang-orang Indonesia, terutama keramahan yang ditunjukan. Bahkan, perilaku orang-orang Indonesia menurutnya tidak berubah sejak dahulu.

"Saya pernah ke Indonesia berulang-ulang kali. Di Jakarta, pertama kali, adalah pada Juli 1974. Jadi, saya mengenal Indonesia dengan cukup baik," kata Ramos Horta.

Pertemuan tersebut, Ramos Horta memenuhi undangan dari Prisia Nasution

"Saya selalu menikmati setiap kali berada Indonesia, baik di Jakarta, NTT, atau di mana pun. Saya berterima kasih telah mengundang saya ke restoran ini. Dan hari ini, saya mencoba salah satu cappuccino yang paling enak dan lezat," tuturnya.

Hadiri Festival Film Wartawan 2025 

Setelah bertemu para pekerja seni secara informal di kafe, Presiden Ramos Horta juga menghadiri Festival Film Wartawan (FFW) 2025 pada malam harinya.

Presiden Ramos Horta tampak didampingi Duta Besar Timor Leste untuk Indonesia dan sejumlah staf kedutaan.

Malam penganugerahan untuk insan perfilman di Indonesia yang diinisiasi oleh wartawan film ini juga dihadiri banyak sineas ternama Tanah Air, mulai Slamet Rahardjo, Christine Hakim, sutradara Garin Nugroho hingga Raihaanun, Sahila Hisyam dan Kristo Immanuel.

Tidak ketinggalan jajaran dari Kementerian Kebudayaan, seperti Dirjen Pengembangan, Pemanfaatan dan Pembinaan Kebudayaan, Ahmad Mahendra, dan Direktur Perfilman, Musik dan Seni, Syaifullah Agam.

Adapun Malam Penganugerahan Festival Film Wartawan 2025 di Lagoon The Sultan Hotel, Senayan, Jakarta Pusat, Minggu (9/11/2025) malam.

Menteri Kebudayaan Fadli Zon merasa bangga dengan kehadiran Presiden Timor Leste hingga berharap ada kerjasama di industri perfilman antara Indonesia dan Timor Leste di masa mendatang.

Dia mengatakan, ajang itu bukan hanya ajang untuk merayakan sinema semata. Lebih dari itu, FFW juga menjadi simbol penghornatan pada sineas dan wartawan yang mengabdikan diri pada dunia film di Indonesia.

Di FFW 2025, Presiden Ramos Horta melihat sendiri ketika aktris Christine Hakim dianugerahi Lifetime Achievement Awards atas dedikasi dan kekaryaannya di industri film Indonesia.

Christine Hakim dikenal mengenal baik Ramos Horta, hingga mengajak sahabatnya itu untuk datang melihat malam penganugerahan FFW 2025.

Fadli Zon menyatakan, film menyampaikan pesan inspirasi dan semangat, tidak hanya sekedar memberikan hiburan ke penonton semata.

"Usmar Ismail adalah wartawan pejuang yang menjadikan film sebagai alat perjuangan, tidak hanya sekedar hiburan," kata Fadli Zon.

Menurutnya, wartawan dan pekerja film sama-sama menulis realitas dan menggali nurani hingga mampu menyalakan imajinasi.

"Semoga semakin banyak film Indonesia yang mendapatkan penghargaan internasional, seperti Mas Garin di Inggris kemarin, dan banyak lainnya," ucap Fadli Zon.

Hadiri World Peace Forum

Adapun rangkaian kunjungan Presiden Ramos Horta ke Indonesia salah satunya untuk menghadiri World Peace Forum (WPF) kesembilan yang diadakan di Jakarta, pada 9-11 November 2025.

Forum perdamaian internasional ini diselenggarakan oleh Center for Dialogue and Cooperation Among Civilizations (CDCC) bersama Cheng Ho Multicultural Education Trust (Malaysia), Muhammadiyah, dan Global Fulcrum of Wasatiyyat Islam (GFWI). (*)

 

Ikuti berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved