Renungan Harian Katolik
Renungan Harian Katolik Minggu 12 Oktober 2025, “Kembali sambil memuliakan Allah”
Inklusivitas: Yesus memuji orang Samaria yang kembali untuk mengucap syukur, meskipun ia adalah orang asing.
Oleh : Bruder Pio Hayon SVD
POS-KUPANG.COM- Renungan Harian Katolik Minggu 12 Oktober 2025 Hari Minggu Pekan Biasa XXVIII dari Bruder Pio Hayon SVD merujuk pada Bacaan I: 2 Raj. 5:14-17, Bacaan II: 2 Tim. 2:8-13 dan Injil: Luk. 17:11-19.
Saudari/a terkasih dalam Kristus
Salam sejahtera untuk kita semua. Pada Minggu Biasa XXVIII ini, bacaan-bacaan yang ada membuat kita dihadapkan pada tema tentang penyembuhan, syukur, dan kesetiaan.
Tema "Kembali sambil memuliakan Allah" mengajak kita untuk merenungkan bagaimana kita merespons berkat dan anugerah yang telah kita terima dari Tuhan, serta bagaimana kita dapat menunjukkan syukur kita melalui perkataan dan tindakan kita.
Saudari/a terkasih dalam Kristus
Dalam bacaan pertama dari Kitab 2Raja-Raja (5:14-17) mengisahkan tentang Naaman, seorang panglima perang yang disembuhkan dari penyakit kusta setelah menaati perintah Nabi Elisa untuk mandi di Sungai Yordan.
Setelah sembuh, Naaman kembali kepada Elisa dan mengakui bahwa hanya Allah Israel adalah Allah yang benar. Dalam bacaan kedua dari suratnya kepada Timotius (2 Timotius 2:8-13), Paulus mengingatkan Timotius untuk selalu mengingat Yesus Kristus yang telah bangkit dari antara orang mati.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Minggu 12 Oktober 2025: Bersyukur Karena Dicintai
Ia menegaskan bahwa meskipun ia menderita karena Injil, firman Allah tidak terbelenggu.
Paulus juga menyatakan keyakinannya bahwa jika kita mati dengan Kristus, kita akan hidup dengan-Nya; jika kita bertekun, kita akan memerintah dengan-Nya; dan jika kita menyangkal Dia, Ia pun akan menyangkal kita.
Namun, jika kita tidak setia, Ia tetap setia, karena Ia tidak dapat menyangkal diri-Nya. Sedangkan dalam Injil Lukas (17:11-19), Yesus menyembuhkan sepuluh orang kusta.
Namun, hanya seorang dari mereka, seorang Samaria, yang kembali kepada Yesus, memuliakan Allah dengan suara nyaring dan mengucap syukur kepada-Nya. Yesus kemudian berkata, "Bukankah kesepuluh orang tadi tahir?
Di manakah yang sembilan orang itu? Tidak adakah di antara mereka yang kembali untuk memuliakan Allah selain dari pada orang asing ini?" Lalu Ia berkata kepada orang Samaria itu: "Berdirilah dan pergilah, imanmu telah menyelamatkan engkau."
Refleksi kita adalah tentang: Syukur: Apakah kita menghargai setiap berkat yang telah kita terima dari Tuhan, ataukah kita sering kali lupa untuk bersyukur? Apakah kita meluangkan waktu untuk memuliakan Allah atas kebaikan-Nya dalam hidup kita?
Baca juga: Renungan Harian Katolik 11 Oktober 2025, "Siapa yang Berbahagia"
Kesetiaan: Apakah kita tetap setia kepada Kristus, meskipun menghadapi tantangan dan kesulitan? Apakah kita berani untuk mengakui iman kita di hadapan orang lain, seperti Naaman yang berani menyatakan bahwa hanya Allah Israel adalah Allah yang benar?
Inklusivitas: Yesus memuji orang Samaria yang kembali untuk mengucap syukur, meskipun ia adalah orang asing.
Apakah kita terbuka untuk menerima orang-orang dari berbagai latar belakang dan budaya, ataukah kita cenderung untuk mengucilkan mereka yang berbeda dari kita?
Saudari/a terkasih dalam Kristus
Pesan untuk kita, pertama: pada hari minggu ini, marilah kita merenungkan panggilan untuk hidup dalam syukur dan kesetiaan kepada Allah.
Kedua, semoga kita diberi hikmat untuk mengenali berkat-berkat yang telah kita terima dan kekuatan untuk memuliakan-Nya melalui perkataan dan tindakan kita.
Ketiga, maka mari kita berdoa agar kita selalu kembali kepada Yesus dengan hati yang penuh syukur, seperti orang Samaria yang disembuhkan, dan menjadi saksi yang hidup bagi kasih dan kebenaran-Nya di dunia ini.(*)
Ikuti berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.