Prakiraan Cuaca
BMKG: Ada Aktivitas Bibit Siklon dan Gelombang Atmosfer Berpotensi Tingkatkan Risiko Cuaca Ekstrem
Waspada, BMKG sebut ada aktivitas Bibit Siklon dan Gelombang Atmosfer yang berpotensi tingkatkan Risiko Cuaca Ekstrem di sejumlah Perairan Indonesia
Penulis: Adiana Ahmad | Editor: Adiana Ahmad
POS-KUPANG.COM - Waspada, BMKG sebut ada aktivitas bibit siklon dan Gelombang Atmosfer yang berpotensi tingkatkan Risiko Cuaca Ekstrem di sejumlah Perairan Indonesia
Peringatan BMKG itu disampaikan dalam rilisnya tentang Prospek Cuaca Sepekan ke Depan12-18 September 2025.
Menurut Prediksi BMKG, pada periode 8–10 September, Sejumlah Wilayah Indonesia masih mengalami hujan dengan intensitas sedang hingga lebat.
Di beberapa daerah, curah hujan bahkan mencapai kategori lebat hingga ekstrem. Kondisi ini tidak terlepas dari pengaruh berbagai dinamika atmosfer yang tengah berlangsung di kawasan Indonesia.
Memasuki dasarian kedua September, potensi peningkatan curah hujan diperkirakan akan terjadi terutama di wilayah barat dan selatan Indonesia.
Secara atmosferik, hal ini dipengaruhi oleh nilai Dipole Mode Index (DMI) yang negatif, sehingga memicu peningkatan aktivitas konvektif.
Baca juga: Peringatan Dini Cuaca Maritim NTT Hari Ini, BMKG: Waspadai Gelombang Laut 1,25 - 2,5 Meter
Selain itu, aktivitas gelombang atmosfer Rossby Ekuator, gelombang Kelvin, dan Madden Julian Oscillation (MJO) diprediksi masih aktif hingga sepekan mendatang.
Indikasi ini juga terlihat dari nilai Outgoing Longwave Radiation (OLR) yang secara signifikan menunjukkan nilai negatif, menandakan kecenderungan pertumbuhan awan hujan.
Faktor lain yang turut memperkuat kondisi tersebut adalah keberadaan bibit siklon tropis 93S di Samudra Hindia barat Sumatera serta pola siklonik di sekitar Kalimantan Utara.
Dinamika Atmosfer Sepekan ke Depan
Selama sepekan ke depan, kondisi atmosfer pada skala global, regional, hingga lokal diperkirakan akan menyebabkan cuaca di Indonesia cenderung bervariasi.
Potensi cuaca signifikan berupa hujan lebat disertai angin kencang berpeluang terjadi di sebagian besar wilayah Sumatra, Jawa, serta kawasan Indonesia bagian tengah hingga timur.
Secara global, fase Dipole Mode Index (DMI) yang negatif (−1,27) mendukung peningkatan pasokan uap air ke wilayah Indonesia bagian Barat.
Sementara itu, secara regional, anomali Outgoing Longwave Radiation (OLR) yang dominan bernilai negatif di sebagian besar Sumatra, Jawa, Kalimantan, Bali, serta wilayah tengah hingga timur Indonesia menjadi indikator aktifnya proses pembentukan dan pertumbuhan awan hujan.
Di sisi lain, aktivitas gelombang atmosfer juga berperan penting. Fenomena MJO, gelombang Kelvin, dan gelombang Rossby Ekuator masih diperkirakan aktif.
Selain itu, gelombang atmosfer dengan frekuensi rendah juga terpantau berada di sebagian besar wilayah Indonesia, dari barat hingga timur, sehingga semakin memperkuat peluang hujan.
Faktor lain yang turut memengaruhi adalah keberadaan bibit siklon tropis 93 S di Samudra Hindia barat Bengkulu yang membentuk daerah konvergensi (perlambatan kecepatan angin) dan konfluensi (pertemuan angin) memanjang dari Selat Malaka hingga Bengkulu.
Pertemuan angin lainnya juga terpantau memanjang dari perairan utara Jawa hingga Sumatra Selatan. Selain itu, pola siklonik di wilayah Kalimantan Utara menyebabkan terbentuknya area konvergensi angin yang meluas ke Kalimantan Tengah. Pola angin ini diperkirakan meningkatkan potensi hujan dalam beberapa hari mendatang.
Secara lokal, kondisi atmosfer juga mendukung. Labilitas yang cukup kuat serta kelembapan udara yang basah menjadi pemicu terbentuknya awan hujan konvektif di banyak wilayah, meliputi sebagian besar wilayah Sumatra, Jawa, Bali–Nusa Tenggara, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, Papua
Dengan mempertimbangkan kondisi dinamika atmosfer tersebut, masyarakat diimbau untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi cuaca ekstrem, seperti hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai kilat/petir, angin kencang, serta gelombang laut tinggi.
BMKG mengingatkan pentingnya memantau secara rutin informasi cuaca melalui kanal resmi, menjaga kebersihan lingkungan, serta memastikan saluran drainase berfungsi dengan baik agar tidak menimbulkan genangan.
Baca juga: BMKG Ingatkan Warga Manggarai Potensi Hujan Ringan Hingga Lebat Disertai Petir
Peringatan Dini Cuaca Maritim NTT Hari Ini, BMKG: Waspadai Gelombang Laut 1,25 - 2,5 Meter
Sebuah peringatan dini dikeluarkan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika ( BMKG ) untuk Cuaca Maritim NTT Hari Ini Sabtu 13 September 2025.
BMKG mengingatkan para pelaut agar mewaspadai gelombang laut dengan ketinggian 1,25 - 2,50 di Perairan NTT hari ini.
Adapun Wilayah Perairan NTT yang berpotensi gelombang tinggi hingga 2,50 Meteri hari ini adalah:
Selat Sape Bagian Selatan
Selat Pantar
Selat Alor
Perairan Selatan Flores
Perairan Selatan Alor - Pantar
Selat Sumba Bagian Barat
Laut Sawu
Selat Ombai
Perairan Selatan Sumba
Perairan Utara Sabu - Raijua
Perairan Utara TimorPerairan Utara Kupang - Rote
Selat Pukuafu
Perairan Selatan Sabu - Raijua
Perairan Selatan Timor - Rote
BMKG menyebut gelombang tinggi di Perairan NTT dipicu oleh peningkatan kecepatan angin yang mencapai 6-28 knot di wilayah Nusa Tenggara Timur yang bergerak dari Timur Laut - Tenggara.
Kecepatan angin tertinggi terpantau di Selat Sape bagian selatan, Selat Alor, Selat Sumba, Laut Sawu, Perairan selatan Sumba, Perairan Sabu – Raijua, Perairan Utara Timor, Perairan utara Kupang – Rote, Selat Pukuafu, dan Perairan selatan Timor - Rote yang berpotensi meningkatkan tinggi gelombang laut di wilayah perairan tersebut.
Baca juga: Berawan hingga Hujan Ringan Mendominasi Cuaca NTT Hari Ini, Kamis 11 September 2025
Rincian Prakiraan Cuaca NTT Hari Ini Sabtu 13 September 2025 per daerah:
Kupang
Berawan
Suhu 23–32 °C, kelembapan 41–77 persen
Timor Tengah Selatan
Berawan
Suhu 21–30 °C, kelembapan 44–93 persen
Timor Tengah Utara
Berawan
Suhu 22–31 °C, kelembapan 43–92 persen
Belu
Cerah
Suhu 22–31 °C, kelembapan 41–75 persen
Alor
Berawan
Suhu 20–31 °C, kelembapan 42–98 persen
Flores Timur
Berawan
Suhu 24–31 °C, kelembapan 56–87 %
Sikka
Hujan Ringan
Suhu 25–31 °C, kelembapan 54–84 %
Ende
Hujan Ringan
Suhu 19–29 °C, kelembapan 65–97 %
Ngada
Hujan Ringan
Suhu 20–29 °C, kelembapan 58–93 %
Manggarai
Hujan Petir
Suhu 18–25 °C, kelembapan 63–94 %
Sumba Timur
Berawan
Suhu 23–31 °C, kelembapan 46–85 %
Sumba Barat
Hujan Ringan
Suhu 22–30 °C, kelembapan 66–94 %
Lembata
Berawan
Suhu 24–32 °C, kelembapan 45–82 %
Rote Ndao
Cerah Berawan
Suhu 25–30 °C, kelembapan 55–78 %
Manggarai Barat
Hujan Ringan
Suhu 21–30 °C, kelembapan 62–99 %
Nagekeo
Hujan Ringan
Suhu 22–31 °C, kelembapan 64–99 %
Sumba Tengah
Berawan
Suhu 22–31 °C, kelembapan 57–89 %
Sumba Barat Daya
Hujan Ringan
Suhu 22–31 °C, kelembapan 64–96 %
Manggarai Timur
Hujan Ringan
Suhu 19–29 °C, kelembapan 63–96 %
Sabu Raijua
Berawan
Suhu 25–32 °C, kelembapan 60–79 %
Malaka
Berawan
Suhu 23–31 °C, kelembapan 60–88 %
Kota Kupang
Cerah Berawan
Suhu 25–33 °C, kelembapan 39–71 %
Hari ini, cuaca di Nusa Tenggara Timur didominasi kondisi berawan dan hujan ringan, dengan beberapa wilayah mengalami hujan petir seperti di Manggarai, dan beberapa daerah cerah atau cerah berawan seperti di Kota Kupang.
Suhu berkisar antara 18–33 °C, dengan kelembapan relatif 39–99 % , sehingga masyarakat disarankan tetap waspada terhadap hujan lokal, terutama di daerah pegunungan dan dataran rendah yang berpotensi genangan air. (*)
Ikuti berita POS-KUPANG.com di GOOGLE NEWS
prakiraan cuaca
BMKG
bibit siklon
Gelombang Atmosfer
Risiko Cuaca Ekstrem
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika
POS-KUPANG.COM
berita terkini Pos Kupang
Sejumlah Perairan Indonesia
Peringatan BMKG
Peringatan Dini Cuaca Maritim NTT Hari Ini, BMKG: Waspadai Gelombang Laut 1,25 - 2,5 Meter |
![]() |
---|
Prakiraan Cuaca NTT Hari Ini, Sabtu 13 September 2025: Mayoritas Berawan, Hujan Petir di Manggarai |
![]() |
---|
BMKG Ingatkan Potensi Gelombang Tinggi hingga Empat Meter di Laut NTT 12-13 September 2025 |
![]() |
---|
BMKG Peringatkan Wilayah NTT Berpotensi Dilanda Angin Kencang dan Karhutla 12-13 September 2025 |
![]() |
---|
Peringatan Dini Cuaca Maritim NTT: Waspada Gelombang Tinggi 11 hingga 14 September 2025 |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.