Kota Kupang Terkini

RSKJ Naimata Ajak Warga Peduli Kesehatan Mental di Hari Kesehatan Jiwa Sedunia

Rumah Sakit Khusus Daerah Jiwa (RSKDJ) Naimata memperingati Hari Kesehatan Jiwa Sedunia (HKJS) yang jatuh pada 10 Oktober 2025.

|
Penulis: Apolonia M Dhiu | Editor: Apolonia Matilde
POS-KUPANG.COM/APOLONIA MATILDE DHIU
AFIRMASI - Plt. Asiseten 1 Sekda NTT, Kanisius Mau, Kadis Kesehatan Provinsi NTT, drg. Iien Adriyani, dan Kepala Seksi Medis dan Keperawatan RSKJ Naimata, Servia Imelda Bathe, dan stakehoder lainnya, memberikan afirmasi saat peringatan Hari Kesehatan Jiwa Sedunia (HKJS) di Car Free Day (CFD) Jalan El Tari Kupang, Sabtu (4/10/2025). 

Plt. Asisten I Sekda Provinsi NTT, Kanisius Mau, yang membacakan sambutan Gubernur NTT, Melkiades Laka Lena, menegaskan bahwa kesehatan jiwa adalah persoalan global yang serius.

Mengutip data WHO, menunjukkan tahun 2025, satu dari lima orang di dunia mengalami gangguan mental seperti depresi, kecemasan, stres pascatrauma atau post traumatic stress disorder (PTSD). Studi di berbagai daerah di Indonesia menunjukkan prevalensi gangguan mental ringan hingga sedang mencapai hampir 20 persen, terutama di daerah terdampak bencana.

“Tema tahun ini, “Akses ke Layanan Kesehatan Mental dalam Bencana dan Keadaan Darurat” mengingatkan kita bahwa layanan kesehatan jiwa sangat dibutuhkan di saat krisis,” ujarnya.

Ia mengatakan, NTT, yang secara geografis adalah rawan bencana seperti gempa bumi, banjir, dan kekeringan, membutuhkan tenaga kesehatan yang memiliki kapasitas dalam penanganan psikologis pasca-bencana. Karena itu, Pemprov NTT berkomitmen memperkuat kolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk RSKJ Naimata, Dinas Kesehatan, TNI/Polri, LSM, dan lembaga keagamaan.

Dalam sambutannya, pemerintah juga mendorong adanya kerja sama lebih erat antara RSKJ Naimata dan Puskesmas di Kota Kupang melalui Memorandum of Understanding (MoU). Langkah ini diharapkan dapat memastikan pasien dengan gangguan mental mendapatkan perawatan segera, tanpa terhambat administrasi.

“Pelayanan harus didahulukan. Setelah pasien sadar, barulah proses administrasi dilengkapi,” tegasnya.

Selain itu, pendekatan kultural juga penting dalam pemulihan trauma, dengan melibatkan masyarakat, keluarga, sekolah, gereja, masjid, tokoh adat, dan tokoh agama.

Peringatan Hari Kesehatan Jiwa Sedunia, katanya, bukan sekadar seremonial, tetapi panggilan hati untuk membangun layanan kesehatan mental yang inklusif, adaptif, dan tangguh.

RSKJ Naimata telah menjadi garda terdepan pelayanan kesehatan jiwa di NTT sejak berdiri, dengan peran penting tidak hanya dalam pemulihan pasien, tetapi juga dalam mengedukasi masyarakat. Kegiatan seperti ini menjadi langkah nyata melawan stigma dan membangun harapan bagi mereka yang tengah berjuang dengan kesehatan mentalnya. (nia)

 

Ikuti berita POS-KUPANG.COM lain di GOOGLE NEWS
 
 

 

Sumber: Pos Kupang
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved