Kota Kupang Terkini

SMKN 1 Kupang Aktif Bekali Siswa dengan Sertifikat TOEIC

Tahun ini sebanyak 1018 peserta didik kelas 11 dan 12 di SMKN 1 Kupang yang  telah mengikuti seleksi awal TOEIC yang disebut VIERA. 

|
Editor: Oby Lewanmeru
POS-KUPANG.COM/HO
POSE BERSAMA - Kepala SMKN 1 Kupang, Drs. Mixon R.N. Abineno pose bersama panitia TOEIC tahun 2025. 

POS-KUPANG. COM, KUPANG - SMKN 1 Kupang selalu aktif membekali peserta didiknya dengan sertifikat Test of English for International Communication (TOEIC) sebelum mereka lulus dan terjun ke dunia kerja. 

Kemampuan Bahasa Inggris sudah menjadi salah satu tuntutan Dunia Usaha Dunia Kerja (DUDI) saat ini. 

Penyelenggara utama program sertifikasi TOEIC untuk peserta didik SMK adalah Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi (Direktorat SMK) Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah melalui program SMK English Challenge, yang bekerja sama dengan PT International Test Center (ITC) sebagai lembaga penyelenggara tes TOEIC di Indonesia.

Tahun ini sebanyak 1018 peserta didik kelas 11 dan 12 di SMKN 1 Kupang yang  telah mengikuti seleksi awal TOEIC yang disebut VIERA. 

Dari hasil seleksi tersebut, sebanyak 202 orang dari kelas 12 dinyatakan lolos seleksi awal untuk diikutkan dalam TOEIC dan 20 orang lainnya disiapkan sebagai cadangan apabila ada teman mereka yang berhalangan.  

Kelas 12 yang lulus seleksi VIERA untuk mengikuti TOEIC adalah juga merupakan peserta Praktek Kerja Lapangan (PKL).  

Baca juga: 202 Siswa SMKN 1 Kupang Ikut TOEIC Tahun 2025

Mereka tersebar di berbagai DUDI di Kota Kupang dan sekitarnya serta beberapa daerah di luar NTT seperti Jakarta, Surabaya, Malang, Yogyakarta, Salatiga, Denpasar dan Labuan Bajo.

“Tahun ini agak berbeda. Peserta yang diberikan kesempatan untuk mengikuti test TOEIC semuanya kelas XII. Selain karena efisiensi anggaran, hal ini dilakukan agar sertifikat TOEIC dapat digunakan peserta untuk kepentingan melanjutkan pendidikan atau malamar pekerjaan. Nah, karena kelas XII itulah ada 20 peserta yang saat ini sedang PKL di luar Kota Kupang diberikan kesempatan untuk ujian di tanggal 1 sampai  6 September 2025. Artinya masing-masing peserta didik diberikan waktu yang berbeda, sesuai dengan waktu luang di dunia industri (tempat PKL),”  ujar Ketua Panitia Pelaksana TOEIC 2025 Ni Made Suni, S,Pd.,M.Par yang didampingi Sekretaris Panitia, Ananda Foenale, S.Pd.,Gr.

Kelas 12 yang lulus seleksi VIERA untuk mengikuti TOEIC adalah juga merupakan peserta Praktek Kerja Lapangan (PKL).  Mereka tersebar di berbagai DUDI di Kota Kupang dan sekitarnya serta beberapa daerah di luar NTT seperti Jakarta, Surabaya, Malang, Yogyakarta, Salatiga, Denpasar, dan Labuan Bajo.  

Mengingat pentingnya menghasilkan kompetensi lulusan dengan kemampuan Bahasa Inggris yang baik, para guru Bahasa Inggris di SMKN 1 Kupang tetap melaksanakan pembimbingan kepada 222 peserta didik-siswi ini. 

Karena keterbatasan waktu untuk bisa melakukan pembimbingan offline, maka pembimbingan dilaksanakan secara online setelah waktu praktik di tempat magang. 

Hal tersebut juga dilakukan untuk menjamin kualitas SMKN 1 Kupang yang sudah sering memperoleh penghargaan sebagai peserta terbaik tingkat Provinsi NTT di tahun-tahun sebelumnya.

Kepala SMKN 1 Kupang Drs. Mixon Abineno memantau pelaksanaan TOEIC
Kepala SMKN 1 Kupang Drs. Mixon Abineno memantau pelaksanaan TOEIC (POS-KUPANG.COM/HO)

 

Terkait dengan dukungan terhadap kegiatan ini, Ni Made mengucapkan terima kasih kepada Kepala SMKN 1 Kupang Drs. Mixon R.N. Abineno.

“Seluruh rangkaian kegiatan ini, mulai dari VIERA hingga TOEIC, pembimbingan selama 3 hari secara online, maupun TOEIC didukung penuh oleh Kepala Sekolah dengan support luar biasa dari Iuran Pengembangan Pendidikan (IPP). Kami ucapkan terima kasih untuk dukungan Bapak Kepala Sekolah, Drs. Mixon R.N. Abineno, baik secara moril maupun materi. Dengan harapan hasil TOEIC tahun ini lebih baik dari tahun lalu,” harap Ni Made Suni.

Memang dalam berbagai kesempatan, Kepala SMKN 1 Kupang, Drs. Mixon R.N. Abineno menegaskan bahwa IPP peserta didik SMKN 1 Kupang dipergunakan seluas-luasnya untuk kebutuhan peserta didik dalam hal ini pengembangan keterampilan dan kemampuan.

Juita Lulu Poro, peserta didik kelas XII ULP 4 menyatakan sangat bersyukur lolos mengikuti TOEIC tahun ini.

“Tahun lalu saya juga mengikuti test tetapi baru lolos tahun ini. Puji Tuhan dengan mengikuti tes tahun ini saya berharap bisa mendapat nilai yang baik sehingga sertifikat TOEIC bisa saya gunakan untuk melamar kerja atau masuk ke perguruan tinggi. Mungkin karena sudah terbiasa dengan soal-soal seperti ini, jadi saya bisa mengerjakan tes dengan baik. Dengan tes ini juga, saya mau buktikan kepada orang tua saya bahwa selama belajar di Usaha Layanan Pariwisata  SMKN 1 Kupang, saya belajar dengan serius sehingga lolos sampai ke tahap ini,” katanya.

Teknis Pelaksanaan TOEIC 

TOEIC 2025 bagi peserta didik di SMKN 1 Kupang yang berada di Kota Kupang dilaksanakan selama 2 hari pada tanggal 26 dan 27 Agustus bagi yang berdomisili di Kota Kupang. 

Bagi 20 peserta TOEIC yang berada di luar kota, mereka dijadwalkan untuk dapat mengikuti tes mandiri pada tanggal 1 - 6 September 2025, sesuai hari dimana mereka sedang tidak  disibukkan dengan tugas di tempat PKL. 

202 peserta TOEIC di Kota Kupang terbagi dalam 4 sesi tes yang diadakan selama 2 hari dan tersebar di 3 lab komputer di sekolah. 

Setiap sesi berlangsung selama 2 jam, Peserta didik diuji kemampuan listening dan reading mereka. 

Terdapat 100 nomor listening dan 100 nomor reading.

siswa peserta test toeic
Peserta TOEIC pose bersama panitia dan guru

 

Untuk Sertifikat TOEIC, nilai tertinggi untuk Reading section adalah 495 dan Listening section juga 495, sehingga total nilainya adalah 990.

Soal-soal TOEIC dikembangkan oleh Educational Testing Service (ETS), organisasi yang sama yang memproduksi soal-soal TOEFL. 

Sehingga TOEIC ini sertifikatnya juga diakui secara global dan hanya berlaku selama dua tahun. 

TOEIC digunakan  untuk mengukur kemampuan bahasa Inggris sehari-hari pada konteks profesional seperti pada dunia bisnis, pemerintahan, dan organisasi lainnya.  

Penggunaannya pun lebih ke rekruitmen tenaga kerja, promosi jabatan, evaluasi karyawan dan juga mengukur efektivitas program pelatihan Bahasa Inggris. 

Berbeda dengan TOEFL yang mengukur kemampuan Bahasa Inggris seseorang dalam konteks akademis dan merupakan syarat pendaftaran masuk universitas maupun keperluan imigrasi.

Dengan adanya SMK English Challenge ini, peserta didik diuntungkan dengan diperolehnya sertifikat kompetensi Bahasa Inggris yang berskala internasioal dan selaras dengan dengan visi misi SMK untuk menghasilkan lulusan yang berkompeten dan siap bersaing secara sehat saat terjun ke Dunia Usaha Dunia Industri Dunia Kerja.

Penanggung jawab atau Person In Charge (PIC) Adriana Klara Parera, S.Pd., M.Par mengatakan, pembelajaran di Bahasa Inggris di SMKN 1 Kupang sudah dirancang untuk meningkatkan keterampilan anak-anak dalam berbahasa Inggris. 

Diana begitu sapaan akrab Adriana Parera yang juga sebagai Ketua Program Keahlian Usaha Layanan Pariwisata dan ketua Komunitas Belajar Guru Bahasa Inggris SMKN 1 Kupang ini menjelaskan, tidak hanya pembelajaran, tetapi semua jenis ujian pun diselenggarakan dengan model soal TOEIC.

"Ini bertujuan agar peserta didik kita terbiasa dengan soal-soal itu. Jika demikian maka menghadapi soal-soal TOEIC, peserta didik tidak canggung ataupun kaget,” jelas Diana yang juga guru pembimbing TOEIC untuk 20 peserta didik yang sementara magang di luar Kota Kupang.

Rangkaian Tes TOEIC tahun ini, panitia juga melibatkan mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris dari Universitas Citra Bangsa (UCB) yang saat ini sedang melaksanakan PPL di SMKN 1 Kupang.

Tiga mahasiswa PPL asal UCB Kupang masing-masing Supriati Maya Timbu Dona, Prima Wati Ximenes dan Domi Marwes Dida.

Dorkas A Johannis, S.Pd., MA TESOL, salah seorang panitia yang juga merupakan guru pamong berpendapat bahwa  sebagai calon guru Bahasa Inggris yang akan menjadi tonggak penerus dan akan berada di garda depan bagi peletakan dasar masa depan anak-anak Bangsa, disini mereka turut berperan aktif dan terlibat dalam kepanitiaan bersama guru-guru bahasa Inggris yang bernaung dalam Komunitas Belajar Bahasa Inggris SMKN 1 Kupang.

“Menurut kami, penyelenggaraan TOEIC di SMKN 1 Kupang berjalan dengan sangat baik, terstruktur, dan profesional. Panitia sudah menyiapkan segala sesuatu mulai dari jadwal, ruangan, hingga peralatan ujian dengan cukup rapi. Selain itu, peserta didik juga tampak antusias mengikuti kegiatan ini sehingga suasana ujian terasa kondusif, " ujar Supriati Maya Timbu Dona, salah satu mahasiswi PPL dari UCB Kupang.

Dia juga mengakui, melalui kegiatan itu mereka  mendapat pengalaman langsung mengenai bagaimana sebuah ujian internasional seperti TOEIC dilaksanakan secara nyata.

Selain itu, mereka bisa meningkatkan keterampilan komunikasi, koordinasi, serta kerja sama tim, karena harus berinteraksi dengan guru, panitia, dan peserta didik.

"Kami juga bisa percaya diri dan tanggung jawab, sebab kami dilibatkan langsung dalam proses yang cukup penting bagi sekolah. Selain itu, pengalaman ini juga menambah wawasan kami tentang pentingnya kemampuan bahasa Inggris bagi peserta didik SMK dan bagi kami mahasiswa di era global," pungkasnya.

 “Kesan kami sangat positif. Tim kerja Bahasa Inggris  SMKN 1 Kupang sangat ramah, terbuka, dan profesional. Mereka memberikan arahan yang jelas sehingga kami mudah memahami tugas yang harus dilakukan. Selain itu, kami merasa dilibatkan sebagai bagian dari tim, bukan hanya sebagai pendamping. Hal ini membuat kami merasa dihargai dan lebih semangat dalam menjalankan PPL kami di sekolah ini. Suasana kerja sama yang terbangun sangat baik, sehingga kegiatan test TOEIC dapat terlaksana dengan lancar dan sukses.” Hal ini dibenarkan oleh dua rekannya, Prima Wati Ximenes Prima Wati Ximenes dan Domi Marwes Dida. (*)

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS    

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved