TTU Terkini

DFP CIRMA NTT TTU Yakin Lahan Pertanian Kelompok Binaan di Desa Faenake Bisa Jadi Agroekowisata

Menurutnya, Kelompok Tani Tafeanpah dan Tulu Sene di Desa Faenake merupakan kelompok tani binaan DFP CIRMA NTT Kabupaten TTU

Penulis: Dionisius Rebon | Editor: Eflin Rote
POS-KUPANG.COM/DIONISIUS REBON
District Focal Point (DFP) Yayasan Centrum Inisaitif Rakyat Mandiri (CIRMA) NTT Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), Melki Sonbai 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Dionisius Rebon 

POS-KUPANG.COM, KEFAMENANU - District Focal Point (DFP) Yayasan Centrum Inisiatif Rakyat Mandiri (CIRMA) NTT Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), Melki Sonbai mengatakan, Yayasan Centrum Inisaitif Rakyat Mandiri (CIRMA NTT) akan membantu Kelompok Tani Tafeanpah dan Tulu Sene di Desa Faenake, Kecamatan Bikomi Utara, Kabupaten TTU, NTT menyulap lahan pertanian berbasis Argoekowisata.

Menurutnya, Kelompok Tani Tafeanpah dan Tulu Sene di Desa Faenake merupakan kelompok tani binaan DFP CIRMA NTT Kabupaten TTU. Potensi besar dimiliki oleh kelompok tani tersebut.

Dikatakan Melki, semestinya langkah besar yang dilakukan kedua kelompok tani tersebut menjadi pedoman penting bagi kelompok tani di Kabupaten TTU. Pasalnya, ketahanan pangan hanya bisa terwujud dengan memulai dari hal kecil.

Sejauh ini, Kelompok Tani Tafeanpah dan Tulu Sene telah memulai batu loncatan mewujudkan visi tentang ketahanan pangan tersebut. CIRMA NTT memiliki mimpi besar mewujudkan hal ini.

Dikatakan Melki, CIRMA NTT memiliki visi dan tekad besar membangkitkan geliat ekonomi dari desa. Langkah paling mungkin mewujudkan visi dan tekad ini adalah petani kecil.

"Dan tentu sebagai anak daerah pastinya berpikir untuk membangun daerah sendri," ujarnya saat mengunjungi Kelompok Tani Tafeanpah dan Tulu Sene di Desa Faenake, Kamis, 15 Agustus 2025.

Lahan pertanian agroekowisata ibu merupakan perpaduan pertanian dan pariwisata. Selain menjadi konsumen, warga yang hadir di lahan pertanian ini bisa menikmati pemandangan eksotik.

"Mereka juga bisa belajar tentang praktik pertanian berkelanjutan dan menikmati keindahan alam pedesaan,” ucapnya.

Gerakan kecil yang telah dimulai dari petani akar rumput ini diharapkan bisa berdampak besar bagi bidang pertanian dan ketahanan pangan di Kabupaten TTU.

Pertanian berbasis agroekowisata merupakan sesuatu yang langka di Kabupaten TTU. Konsistensi dan keberlanjutan harus menjadi semangat mendasar.

Ia menuturkan, Kabupaten TTU memiliki potensi pertanian berbasis agroekowisata. Lahan pertanian ini dapat memberdayakan masyarakat, edukasi tentang kesadaran ekologis dan  meningkatkan ekonomi masyarakat setempat.

"Dan tentu, ini adalah kesempatan emas bagi saya selaku anak bumi untuk bisa membangun di TTU. Melihat dari potensi alam kita saat ini, saya sangat tertarik bahkan punya mimpi untuk bisa membangun pertanian berbasis agroekowisata," ujarnya. 

Melki menjelaskan, tidak hanya produk pertanian yang bakal diminati tetapi lebih daripada itu, daya tarik agroekowisata akan memberi dampak ekonomi bagi masyarakat setempat.
 
Demi mewujudkan semua visi dan misi tersebut, Melki bertekad membangun komunikasi dengan pemerintah desa, tokoh adat, tokoh masyarakat, dan para pemuda untuk memastikan harapan ini dapat terwujud. (bbr)

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved