Prakiraan Cuaca
BMKG Ingatkan Potensi Gelombang Tinggi hingga Empat Meter di Laut NTT 12-13 September 2025
BMKG Ingatkan Potensi Gelombang Tinggi hingga Empat Meter di Laut NTT 12-13 September 2025, Ini Wilayah Perairan terdampak
Penulis: Adiana Ahmad | Editor: Adiana Ahmad
POS-KUPANG.COM - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika ( BMKG ) kembali mengingatkan para nelayan agar mewaspadai gelombang tinggi hingga empat meter di Laut NTT 12-13 September 2025.
Adapun Wilayah Perairan NTT yang berpotensi gelombang tinggi hingga empat meter hari ini yakni Selat Sape Bagian Selatan, Selat Sumba Bagian Barat, Perairan Selatan Sumba, Perairan Utara Sabu - Raijua, Perairan Selatan Sabu - Raijua.
Selain itu nelayan dan para pelaut juga diimbau untuk mewaspadai gelombang sedang di Sejumlah Perairan NTT.
Adapun Perairan NTT yang berpotensi gelombang sedang hari ini dan besok yakni;p Selat Flores - LamakeraSelat PantarSelat AlorPerairan Selatan FloresPerairan Selatan Alor - PantarSelat OmbaiPerairan Utara TimorPerairan Utara Kupang - RoteSelat PukuafuLaut SawuPerairan Selatan Timor - Rote
BMKG kembali mengingatkan risiko keselamatan pelayaran dengan gelombang sedang dan gelombang tinggi tersebut.
Baca juga: BMKG Peringatkan Wilayah NTT Berpotensi Dilanda Angin Kencang dan Karhutla 12-13 September 2025
Menurut BMKG gelombang tersebut berisiko bagi pelayaran perahu nelayan hingga kapal feri.
Sementara itu, kondisi sinoptik dilaporkan, pola angin di wilayah Nusa Tenggara Timur umumnya bergerak dari Timur - Selatan dengan kecepatan angin berkisar 6 - 23 knot. Kecepatan angin tertinggi terpantau di Selat Sape, Selat Alor, Perairan Selatan Alor – Pantar, Selat Sumba, Laut Sawu, Selat Ombai, Perairan selatan Sumba, Perairan Sabu – Raijua, Perairan Utara Timor, Perairan utara Kupang – Rote, Selat Pukuafu, dan Perairan selatan Timor - Rote yang berpotensi meningkatkan tinggi gelombang laut di wilayah perairan tersebut.
Peringatan Dini Cuaca Maritim NTT: Waspada Gelombang Tinggi 11 hingga 14 September 2025
Peringatan Dini Cuaca Maritim NTT, BMKG imbau pelaut waspada gelombang tinggi hingga 2,5 Meter di Samudera Hindia Selatan NTT 11 hingga 14 September 2025.
BMKG menyebut gelombang tinggi di Perairan Indonesia termasuk di Perairan NTT dipicu bibit siklon tropis yang muncul di Samudra Hindia barat Mentawai.
Menurut BMKG keberadaan keberadaan bibit siklon tropis ini memicu kecepatan angin yang cukup signifikan, terutama di wilayah Samudra Hindia barat Mentawai dan perairan Bengkulu.
Ketinggian gelombang tersebut menurut BMKG, berisiko terhadap aktivitas pelayaran dan memerlukan kewaspadaan dari para nelayan maupun operator kapal.
“Pola angin di wilayah Indonesia bagian utara umumnya bergerak dari tenggara hingga barat daya dengan kecepatan 6-17 knot,” tulis BMKG melalui unggahan Instagram resminya.
“Sedangkan di wilayah Indonesia bagian selatan, pola angin cenderung dari timur hingga tenggara dengan kecepatan 18-37 knot.”
Angin yang kuat ini turut meningkatkan tinggi gelombang di berbagai kawasan laut. Dampaknya dirasakan terutama bagi transportasi laut yang melibatkan kapal nelayan, tongkang, maupun feri.
Risiko Bagi Pelayaran
BMKG menegaskan bahwa gelombang laut dengan ketinggian tertentu dapat berbahaya bagi keselamatan pelayaran. Gelombang setinggi 1,25 meter dengan kecepatan angin sekitar 15 knot sudah berisiko bagi kapal nelayan kecil. Sementara itu, kapal tongkang dinilai rentan jika menghadapi gelombang setinggi 1,5 meter dengan angin 16 knot.
Risiko semakin tinggi apabila angin mencapai kecepatan 21 knot dan gelombang menembus 2,5 meter. Dalam kondisi seperti ini, kapal feri sekalipun dapat terancam. Oleh karena itu, BMKG mengimbau agar pelaku pelayaran selalu memperhatikan prakiraan cuaca sebelum berangkat.
Baca juga: Berawan hingga Hujan Ringan Mendominasi Cuaca NTT Hari Ini, Kamis 11 September 2025
Daftar Wilayah dengan Potensi gelombang tinggi
BMKG merinci sejumlah wilayah laut yang akan terdampak. Potensi gelombang dibagi dalam dua kategori, yakni setinggi 1,25–2,5 meter dan 2,5–4 meter.
Berikut Daftar Perairan Indonesia yang Berpotensi Gelombang Tinggi 1,25–2,5 meter:
Samudra Hindia selatan NTT
Samudra Hindia selatan Banten
Selat Malaka bagian utara
Laut Jawa bagian timur
Selat Makassar bagian selatan
Laut Bali
Laut Sumbawa
Laut Arafuru bagian barat, tengah, dan timur
Samudra Pasifik utara Papua Barat Daya, Papua Barat, dan Papua
Laut Banda
Selat Karimata bagian utara dan selatan
Laut Jawa bagian barat
Laut Maluku
Laut Seram
Potensi gelombang 2,5–4 meter:
Samudra Hindia barat Nias
Samudra Hindia barat Aceh
Samudra Hindia barat Kepulauan Mentawai
Samudra Hindia barat Bengkulu
Samudra Hindia selatan Jawa Barat
Samudra Hindia selatan Jawa Tengah
Samudra Hindia selatan DI Yogyakarta
Samudra Hindia selatan Jawa Timur
Samudra Hindia selatan Bali
Samudra Hindia selatan NTB
Daftar tersebut memperlihatkan bahwa kawasan Samudra Hindia mendominasi potensi gelombang tinggi, baik di bagian barat maupun selatan pulau-pulau besar di Indonesia.
Baca juga: BMKG Prediksi Cuaca NTT Hari Ini,Selasa 9 September 2025 Masih Didominasi Hujan Ringan hingga Sedang
Antisipasi dan Imbauan
Gelombang tinggi yang dipicu faktor alam memang tidak dapat dihindari, namun dampaknya bisa diminimalisasi melalui kesiapsiagaan. BMKG menekankan pentingnya memeriksa informasi cuaca maritim sebelum melaut. Nelayan, pelaku usaha perikanan, hingga penyedia jasa pelayaran disarankan untuk tidak memaksakan keberangkatan ketika kondisi gelombang tidak mendukung.
Selain itu, masyarakat pesisir juga diingatkan agar waspada terhadap potensi dampak tidak langsung, misalnya pasang surut ekstrem yang dapat mengganggu aktivitas harian.
Konsistensi BMKG dalam Memberikan Informasi
Peringatan dini seperti ini merupakan bagian dari upaya BMKG dalam melindungi keselamatan masyarakat. Informasi disebarkan melalui berbagai saluran resmi, termasuk media sosial, laman web, serta aplikasi cuaca.
Dengan adanya perkembangan teknologi, BMKG mampu melakukan pemantauan atmosfer dan lautan secara real time. Hal ini memungkinkan publik mendapatkan informasi lebih cepat dan akurat terkait kondisi maritim.
Gelombang tinggi pada 11–14 September 2025 diprediksi terjadi di sejumlah wilayah laut Indonesia dengan variasi ketinggian 1,25–2,5 meter hingga 2,5–4 meter. Pemicunya adalah bibit siklon tropis yang meningkatkan kecepatan angin di Samudra Hindia barat Mentawai. Situasi ini berpotensi menimbulkan bahaya bagi pelayaran, baik kapal nelayan kecil, tongkang, maupun feri.
BMKG mengimbau seluruh pihak yang berkepentingan dengan aktivitas laut agar memperhatikan peringatan dini ini. Kewaspadaan dan kesiapan merupakan kunci utama untuk menjaga keselamatan di tengah kondisi alam yang tidak menentu. (*)
Ikuti berita POS-KUPANG.com di GOOGLE NEWS
prakiraan cuaca
BMKG
gelombang tinggi
Laut NTT
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika
POS-KUPANG.COM
berita terkini Pos Kupang
Perairan NTT
BMKG Peringatkan Wilayah NTT Berpotensi Dilanda Angin Kencang dan Karhutla 12-13 September 2025 |
![]() |
---|
Peringatan Dini Cuaca Maritim NTT: Waspada Gelombang Tinggi 11 hingga 14 September 2025 |
![]() |
---|
Berawan hingga Hujan Ringan Mendominasi Cuaca NTT Hari Ini, Kamis 11 September 2025 |
![]() |
---|
Peringatan Dini BMKG: NTT Berpotensi Bencana Hidrometeorologi, Hujan Petir disertai Angin Kencang |
![]() |
---|
BMKG Prediksi Cuaca NTT Hari Ini,Selasa 9 September 2025 Masih Didominasi Hujan Ringan hingga Sedang |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.