Violeta sadar jalan ini tidak mudah. Fasilitas sekolah terbatas, tantangan ekonomi keluarga murid sering menghambat.
Namun di balik semua itu, ia yakin bahwa pendidikan adalah jalan keluar.
Baca juga: Sosok Silet Open Up, Pria Bajawa yang Bikin Tabola Bale Istana Negara Jakarta
“Saya percaya pendidikan bisa mengubah masa depan. Dan saya ingin menjadi bagian kecil dari perubahan itu,” tuturnya.
Di ruang kelas sederhana itu, suara tawa anak-anak kembali pecah. Violeta berdiri di tengah mereka, senyumnya tak pernah pudar.
Dari senyum itu, lahir sebuah keyakinan bahwa masa depan anak-anak Kupang masih punya cahaya.(*)
Ikuti Berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS