POS-KUPANG.COM, SOE - Yayasan Plan Indonesia melalui program Youth-Led Agri-Food lakukan pendampingan kelompok-kelompok tani di Kabupaten TTS. Salah satu yang didampingi selama empat tahun terakhir ini adalah Kelompok Taeto.
Kelompok ini mengelola lahan miring menjadi petak-petak sayuran. Lahan yang luasnya kurang lebih dua hektar ditanami aneka sayuran, seperti sawi, sawi kumbang, pakcoy, tomat, seledri, dan daun bawang.
Antonia (56), anggota kelompok tani Taeto mengatakan, sebelum Plan Indonesia melakukan pendampingan, ia dan keluarga mengelolah lahan dekat mata air.
"Sebelum pendampingan dari Plan Indonesia kami bekerja sebagai petani. Kami mengelola lahan di dekat kali (aliran air) untuk tanam sayuran, " ungkapnya.
Baca juga: FEATURE: Lawan Kecanduan Main Gadget dengan Mendongeng dan Bercerita
Jarak dari kali ke rumah Antonia sekitar dua ratus meter. Namun jalannya menanjak karena rumah berada di ketinggian. Ia bersama 12 anggota lainnya mendapatkan mesin pompa untuk mempermudah pertanian mereka.
"Sayur biasanya usia sebulan bisa panen. Pelanggan biasanya datang ke sini atau kita antar ke pasar. Penghasilan tidak pernah putus," jelasnya ketika ditemui di ladang, Selasa (22/7).
Selain pertanian, Kelompok Tari Taeto juga menjalankan usaha ayam petelur. Pengelolah Kandang Ayam Tae Toh, Andy (28) mengaku, dirinya mengelolah ayam petelur sejak November 2024.
"Ayam disini awalnya berjumlah 150 ekor, namun beberapa mati sehingga tersisa 145 ekor, " jelas Andy yang merupakan anak ketiga dari Antonia.
Baca juga: FEATURE: Mata Air Ei Mada Bubu tak Pernah Kering, Mengalir dari Pohon Beringin Keramat
Uniknya tambah Andy, di kandang ayam kelompok ini, distel radio untuk stimulan bagi ayam-ayam tersebut. Hal tersebut bertujuan agar ayam tidak stress dan melatih ayam agar tidak mudah kaget.
Dikatakan, telur yang dihasilkan sebanyak 140 butir perhari. Telur-telur tersebut kemudian didistribusikan ke kios kios di desa tersebut. Ke depan kelompok ini akan memperbanyak jumlah ayam karena permintaan pasar yang semakin meningkat.
"Kami berencana menambah ayam lagi, karena permintaan pasar untuk telur sudah semakin banyak," jelasnya.
Telur ayam di sini dijual Rp 2.000 per butir. Ayam di beri makan dua kali sehari. Bagi pengunjung atau pembeli yang ke kandang wajib disemprot disinfektan sebagai upaya menjaga kesehatan ayam. (any)
Ikuti Berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS