Bung Karno sendiri sampai mengaku bahwa gagasan Pancasila lahir dari permenungan panjang di bawah sebuah pohon sukun di pinggir pantai Ende.
Dari tempat yang sederhana itu, ide besar yang hingga kini menjadi fondasi bangsa bernama Pancasila itu bisa lahir.
Maka, apakah aneh bila kini, dari rahim sejarah yang sama, tiga pemuda, Pice, Juan dan Ryan pantas dilihat sebagai titisan leluhur yang menolong Soekarno menemukan Pancasila?
Di mata saya, mereka tiga adalah tiga suara yang menggaungkan kembali semangat persatuan kita.
Mereka memang tak tegas berseru untuk bersatu, tapi daya pikat yang mereka hadirkan sudah mampu melampaui itu sampai-sampai semuanya bisa terkumpulkan di sekitaran panggung yang sama, tak lagi peduli SARA yang melatari mereka masing-masing.
Dan di tengah-tengah itu semua, Tuhan yang mengizinkan Soekarno menemukan Pancasila ikut hadir merahmati semuanya.
Tiga Cahaya dari Ende
Demikianlah, dalam diri ketiga anak muda ini kita patut melihat nilai-nilai yang tak sekadar aktor hiburan.
Ryan dengan gebrakan Open Up-nya, Juan dengan kekuatan energi panggungnya yang meggetarkan jiwa, lalu Piche dengan pesona yang merangkul generasi muda, adalah seperti tiga obor yang dinyalakan dari Ende dengan sentuhan Katolik nan lembut, lalu dibawa ke panggung nasional.
Obor itu bukan sekadar cahaya hiburan. Obor itu adalah tanda zaman: bahwa roh persatuan dan kesatuan bangsa tengah hadir karena sedang tak baik-baik saja.
Polarisasi politik, luka perpecahan dan retaknya rasa kebangsaan seolah membuat Indonesia kehilangan arah. Lalu, lewat karya sederhana anak-anak muda ini, kita kembali diingatkan bahwa Indonesia hanya akan kuat bila tetap bersatu.
Titisan Suara Leluhur Nusantara
Mengapa harus mereka? Mengapa harus dari Timur? Mengapa harus dari Ende?
Jawabannya bisa jadi karena leluhur bangsa ini, mereka yang berkorban darah dan nyawa demi merah putih, tak rela bila bangsa ini terkoyak.
Maka mereka meniupkan roh itu ke dalam suara tiga pemuda ini, agar lewat musik dan hiburan, pesan persatuan bisa kembali menggema di seluruh nusantara.