Renungan Harian Katolik
Jumat 22 Agustus 2025
Oleh: Pater Fransiskus Funan Banusu SVD
PW Santa Perawan Maria Ratu
KASIH: NILAI TERTINGGI DAN TERMAHAL DALAM HIDUP
(Rut 1:1.3-6.14b-16.22; Mzm 146:5-6.7.8-9a.9bc-10; Mat 22:34-40)
Hukum utama dan yang pertama, "Mengasihi Tuhan dan sesama dengan segenap hati, dengan segenap jiwamu, dan dengan segenap akal budimu." (Mat 22:36-39). Subyek kasih kita ialah Tuhan dan sesama.
Maka Yesus menegaskan agar mengasihi Tuhan dan sesama dengan segenap hati, jiwa dan akal budi. Dalam semangat rasuli untuk mengasihi mesti dengan seluruh diri kita. Dengan demikian hidup terasa damai dan adil.
Adalah benar bahwa jika hukum kasih itu dihidupi dan dihayati secara benar maka dunia tempat diam kita pun akan terasa damai dan adil pula.
"Dalam hukum kasih tergantung seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi." (Mat 22:40). Seperti Santa Perawan Maria Ratu mengasihi dengan seluruh dirinya demikian juga kita berjuang dalam mengasihi.
Hanya melalui kasih yang tulus kita akhirnya menyadari dengan sungguh bahwa Allah memang berdiam dalam diri sesama.
Kasih menyatukan kita satu sama lain dan dengan Tuhan sendiri. Hal ini menguat dalam diri Naomi dan menantunya Rut. Ketika bencana kelaparan menimpa tanah Israel, Naomi mendapat musibah duka. Ia kehilangan suaminya (Elimelekh) dan kedua anaknya.
Si janda Naomi dan Rut menantunya tinggal di kota Betlehem. Ditopang oleh kesetiaan dan kebersamaan disertai iman yang benar, keduanya hidup dalam suasana rukun dan damai.
Maka saat Naomi meminta Rut untuk pergi kepada bangsanya menyusul iparnya Orpa, berkatalah ia, "Janganlah mendesak aku meninggalkan dikau dan tidak mengikuti engkau, sebab ke mana pun engkau pergi, ke situ pula aku pergi. Bangsamulah bangsaku, Allahmulah Allahku." (Rut 1:16).
Pemazmur menanggapi dalam madah pujiannya, "Berbahagialah orang yang mempunyai Allah Yakub sebagai penolong, yang harapannya pada Tuhan, Allahnya: Dialah yang menjadikan langit dan bumi, laut dan segala isinya; yang tetap setia untuk selama-lamanya." (Mzm 146:5-6).
Allah menciptakan kita karena kasih-Nya. Maka kasih hendaknya menjadi fondasi kokoh, dan mengasihi menjadi cara hidup setiap insan beriman.
Untuk menggapai cara hidup saling mengasihi kita butuh sokongan doa Santa Perawan Maria, Ratu agar kita sanggup memenuhi permintaan Tuhan Yesus untuk mengasihi Tuhan dan sesama dengan totalitas diri kita. Doa Sang Bunda pun kita butuh agar sebagai putra-putri kesayangannya, kita memiliki semangat bertekun dalam doa dan karya kasih bagi sesama yang sangat memerlukannya.
Semangat rasuli ini hendaknya hidup dan berkembang dalam diri kita. Ciri khas istimewa kita sebagai anak-anak Sang Ratu dan para pengikut Tuhan Yesus adalah spirit merasul tanpa pamrih di tengah dunia. Nilai kasih tak mudah untuk digapai jika tak ada pengorbanan dalam mengasihi Tuhan dan sesama.
Selamat beraktivitas hari ini. Santa Perawan Maria, Ratu mendokan selalu dan Tuhan memberkatimu semua. (RP. FF. Arso Kota, Jumat/Pekan Biasa XX/C/I, 220825)