Renungan Harian Katolik
Rabu, 20 Agustus 2025
Oleh: Pater Fransiskus Funan Banusu SVD
PW Santo Bernardus, Abas dan Pujangga Gereja
BERSAING MEREBUT REZEKI: LUPA BERSYUKUR KEPADA TUHAN SANG PEMBERI
(Hak 9:6-15; Mzm 21:2-3.4-5.6-7; Mat 20:1-16)
"Ambilah bagianmu dan pergilah. Aku mau memberikan kepada orang-orang yang masuk terakhir ini sama seperti kepadamu." (Mat 20:14).
Allah tidak pernah berlaku tidak adil kepada semua ciptaan-Nya. Di hadapan dan dalam kerajaan-Nya semua orang mendapat keadilan yang sama. Manusia yang memperkosa keadilan dengan menuntut lebih dari apa yang seharusnya ia dapat.
Konflik, persaingan, iri hati dan dendam lahir dari cara hidup yang tidak adil ini. Jika setiap individu sadar untuk mau hidup adil maka tidak ada saling merebut jabatan, kedudukan, upah dalam kebersamaan hidup kita.
Bayangkan betapa kejinya keadilan jika orang hanya menerima gaji tanpa serius menjalankan tupoksinya. Soal upah dia ribut dengan orang lain, namun tentang dirinya yang lalai memenuhi kewajibannya ia rasa biasa saja tanpa beban. Keadilan diperkosa.
Yesus mengajarkan kepada kita untuk hidup adil bagi Tuhan dan sesama. Sebab dalam Kerajaan Surga tidak ada iri hati, dendam, benci satu sama lain, apa lagi bersaing. Allah memperlakukan semua orang sama sesuai aktivitas yang ia jalankan dalam hidupnya.
Berkat Allah sama untuk semua asal kita mau menjalankan apa yang Tuhan minta. Pada waktu yang tepat Tuhan mengungkapkan kepada kita semua tujuan-Nya sesuai rencana-Nya. Abimelekh berlaku tidak adil dalam merebut posisi sebagai raja di Sikhem dan Gerar. Ia anak Gideon.
Ia melakukan kejahatan kepada ayahnya dengan membunuh tujuh puluh saudaranya (Hak 9:56). Hukuman yang ia terima, mati ditimpa batu kilangan yang dilakukan oleh seorang perempuan. Batu menimpa kepalanya dan memecahkan batu kepalanya (Hak 9:53).
Sebagai raja dan mati di tangan perempuan merupakan hal yang memalukan dan merendahkan martabat. Raja bijksana dan baik tidak mudah didapat.
Kekuasaan di tangan orang yang salah menjadi petaka. Hindari persaingan atau trik busuk dalam merebut kekuasaan, karena kebinasaan sebagai hukuman akan menimpa. Hiduplah adil menurut ketetapan Tuhan agar hidup terjamin dan panjang umur.
Pemazmur menanggapi dalam pujiannya, "Engkau menyambut dia dengan berkat melimpah; Engkau menaruh mahkota dari emas tua di atas kepalanya.
Hidup dimintanya dari pada-Mu dan Engkau memberikannya umur panjang untuk selama-lamanya." (Mzm 21:4-5). Hidup jujur dan adil pasti berkenan kepada Tuhan dan sesama. Mengasihi Tuhan dan memercayai-Nya supaya hidup terberkati dan menjadi berkat bagi orang lain.
Terimalah berkat Tuhan dengan rasa syukur yang mendalam. Ingat bahwa kepada setiap kita Tuhan Allah mencurahkan pengetahuan dan kebijaksanaan untuk melayani dengan iman, harap dan kasih.
Selamat beraktivitas hari ini. Tuhan berkatimu semua. (RP. FF. Arso Kota, Rabu/Pekan Biasa XX/C/I, 200825)