Prada Lucky Tewas Dianiaya Senior

Dudung Minta 20 Prajurit Jangan Cuma Dipecat, LPSK Dampingi Keluarga Prada Lucky Namo

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

LPSK DAMPINGI KELUARGA PRADA LUCKY NAMO - Ibu kandung Prada Lucky Namo, Sepriana Paulina Mirpey saat memberikan keterangan kepada wartawan. Sabtu, (16/8/2025). Keluarga Prada Lucky Namo Bakal Didampingi Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban

POS-KUPANG.COM, JAKARTA - Penasihat Khusus Presiden Urusan Pertahanan Nasional sekaligus eks KSAD Jenderal (Purn) TNI Dudung Abdurachman meminta 20 prajurit yang menjadi tersangka kasus kematian Prada Lucky tidak hanya dipecat oleh TNI. Mereka harus dihukum secara pidana. 

"Sanksinya sudah pasti tegas itu. Pastinya yang terlibat langsung dipecat itu. Tetapi, tetap menjalani hukuman, enggak bisa dipecat begitu saja, terus bebas," ujar Dudung Abdurachman, di Istana, Jakarta, Minggu (17/8/2025). 

Untuk mencegah kejadian serupa terulang, Dudung Abdurachman mendesak pimpinan TNI memperketat pengawasan. Menurut dia, pengawasan orientasi terhadap prajurit baru harus dilaksanakan secara ketat.

"Ya pengetatan terutama dalam pengawasan, baik danru, danton, danki, ini terjun ke lapangan setiap ada program, kegiatan prajurit-prajurit yang baru masuk, orientasi itu harus dilaksanakan dengan ketat," imbuh Dudung Abdurachman.

Mantan KSAD Jenderal TNI (Purn) Dudung Abdurachman berkampanye di acara relawan Ndaru Bersalawat 'Seribu Ulama-Sejuta Santri' untuk capres-cawapres Prabowo-Gibran di Stadion Maulana Yusuf, Kota Serang, Banten, Sabtu (27/1/2024). (TRIBUNNEWS.COM)

Kegiatan pembinaan prajurit menjadi awal dari kasus kematian Prada Lucky Chepril Saputra Namo di Batalyon Infanteri Teritorial Pembangunan 834/Wakanga Mere Nagekeo, NTT.

Hal tersebut diungkapkan Kepala Dinas Penerangan Angkatan Darat (Kadispenad) Brigjen TNI Wahyu Yudhayana. 

"Motif, saya sudah sampaikan semuanya atas dasar pembinaan. Jadi, pada kesempatan ini saya menyampaikan bahwa kegiatan ini terjadi semuanya pada dasarnya pelaksanaan pembinaan kepada prajurit," ujar Wahyu Yudhayana, saat ditemui di Gedung Mabes AD, Jakarta, Senin (11/8). 

Wahyu Yudhayana mengungkap, sejumlah personel lain dalam waktu yang berbeda juga mendapatkan pembinaan prajurit itu.

KADISPENDAD WAHYU - Kepala Dinas Penerangan TNI AD (Kadispenad) Brigjen TNI Wahyu Yudhayana dalam konferensi pers Senin (11/8/2025) di Jakarta. (POS-KUPANG.COM/HO. TANGKAPAN LAYAR KOMPAS TV)

Namun, Wahyu Yudhayana menyampaikan, Prada Lucky menjadi korban jiwa dalam kegiatan yang melibatkan sejumlah prajurit tersebut.

"Tentu kita perlu mendalami beberapa hal yang nanti akan menjadi esensi pemeriksaan terhadap para tersangka. Tapi, bisa saya katakan bahwa kegiatan-kegiatan pembinaan prajurit itu yang mendasari suatu hal terjadi pada masalah ini," ujar Wahyu Yudhayana.

Wahyu Yudhayana mengatakan, kini tengah dilakukan pemeriksaan terhadap 20 tersangka untuk mendalami peran masing-masing.

Pasal yang akan dikenakan terhadap setiap tersangka tidak akan sama, tergantung hasil pemeriksaan lanjutan.

Bakal Didampingi LPSK

Keluarga almarhum Prada Lucky Namo bakal didampingi Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban atau LPSK.

LPSK telah bertemu keluarga Lucky Namo di Kelurahan Kuanino pada Jumat (15/8/2025). Sebelumnya, LPSK juga telah bertemu dua saksi yang menyaksikan peristiwa kematian Lucky Namo di Nagekeo. 

"Kemarin ada kunjungan dari LPSK pusat. Beliau berkunjung melihat keluarga yang berduka. Saya sudah minta pendampingan dari LPSK untuk mendampingi saya dan keluarga," kata ibu kandung Lucky Namo, Sepriana Paulina Mirpey, Sabtu (16/8/2025). 

Sepriana Paulina Mirpey mengatakan, dirinya telah menyampaikan permohonan kepada LPSK.  Sepriana Paulina Mirpey mengaku pendampingan dimulai pasca pertemuan. Paulina berharap semua proses ini berjalan lancar dan bisa memeroleh keadilan atas meninggalnya Lucky Namo. 

Wakil Ketua LPSK RI, Susilaningtias menyebut tugas dan kewenangan LPSK adalah memberi perlindungan terhadap saksi dan korban. LPSK menawarkan perlindungan kepada keluarga Lucky Namo. 

“Kami menjelaskan tugas dan kewenangan LPSK, serta perlindungan yang bisa diberikan. Namun, pengajuan perlindungan masih tergantung keputusan keluarga,” ujar Susilaningtias. 

Sebelumnya, tim LPSK yang berjumlah lima orang juga telah mendatangi Nagekeo untuk bertemu beberapa saksi terkait kasus ini. Dari hasil pertemuan, belum ada saksi yang mengajukan permohonan perlindungan.

Susilaningtias menegaskan, selain perlindungan, pihaknya siap memberikan bantuan dan pendampingan bagi saksi maupun korban.

Menurut Susilaningtias, keluarga menerima dengan positif kehadiran lembaga ini. Pihaknya berkomitmen membantu proses penegakan hukum kasus ini dengan memberikan perlindungan kepada saksi, korban, atau keluarganya. 

"Harapan kami, kasus ini dapat terungkap secara benar, terang, dan adil, sehingga korban dan keluarganya merasakan keadilan yang sesungguhnya,” kata Susilaningtias. 

Pengakuan Ibu Angkat

Sementara informasi yang beredar berdasarkan laporan kepada Asintel Kasdam IX/Udayana bahwa pemeriksaan terhadap Prada Lucky yang diduga mengalami penyimpangan seksual (LGBT) dibantah Ibu Iren. 

Untuk diketahui, Ibu Iren merupakan ibu asuh Prada Lucky Namo yang sempat merawat Prada Lucky saat menderita luka-luka lebam dan gores pada Senin (28/7) lalu. 

"Dia biasa-biasa saja, menurut yang saya lihat itu tidak ada yang aneh-aneh dari Lucky," tegas Ibu Iren kepada Pos Kupang, Jumat (15/8). 

Ibu Iren menyebut, pada saat datang ke rumahnya di Kampung Lego, RT.17, Desa Aeramo, Kecamatan Aesesa, Kabupaten Nagekeo, Prada Lucky tidak menunjukkan perilaku yang aneh. 

Bahkan saat Prada Lucky berinteraksi dengan keluarga Ibu Iren layaknya keluarga sendiri. Jarak rumah Ibu Iren ke markas Batalyon TP 843/Wakanga Mere kurang lebih 400 meter. 

"Omong biasa, cerita biasa, tidak ada yang lain dari Lucky, perilakunya seperti biasa, dia ada pacar atau tidak saya tidak tahu, mungkin Lucky belum sempat cerita ke saya," terang Ibu Iren. 

Sejak permintaan Prada Lucky agar Ibu Iren menjadi ibu angkatnya, Ibu Iren mengaku almarhum Prada Lucky baru dua kali ke rumahnya yakni pada Sabtu tanggal (26/7/2025) - Minggu, (27/7/2025) dan bermalam serta pada Senin (28/7/2025) saat Prada Lucky sudah dalam kondisi luka-luka. 

"Dia izin bermalam di sini. Waktu itu dia sendiri dan kondisinya sehat-sehat saja. Pada Sabtu sore waktu dia datang ke sini, dia izin bermalam. Sampai tanggal 27 malam sekitar jam 7 baru dia balik ke barak. Kondisinya masih baik-baik saja dan sempat malam bersama kami baru dia pulang ke batalyon," ujar Ibu Iren.

Pada saat berada di rumah Ibu Iren, almarhum Prada Lucky tidak menceritakan apapun kepada Ibu Iren maupun anggota keluarga lainnya.

"Waktu itu memang sudah ada luka-luka di belakangnya. Ada luka lebam terus ada bekas goresan di belakang tapi ada luka lebamnya di lengan, di paha, paha atas itu, kalau dilihat itu luka baru semua," ungkap Ibu Iren.

Pada saat itu, almarhum Prada Lucky Namo sempat meminjam handphone milik Ibu Iren untuk melakukan panggilan video call bersama ibu kandungnya di Kupang.

Ibu Iren mengaku tidak mengetahui pembicaraan ibu dan anak itu karena pada saat menelpon ibunya, Prada Lucky berada di kamar. 

Saat sedang menelpon ibu kandungnya, beberapa rekan Prada Lucky Namo yang jumlahnya kurang lebih sepuluh orang datang menjemput Prada Lucky.

Namun oleh Ibu Iren tidak diberikan izin karena menurut Ibu Iren, salah satu seniornya Prada Lucky meminta Ibu Iren menahan almarhum untuk tetap tinggal sementara waktu di rumah Ibu Iren. 

"Jadi saya belum sempat kasih izin untuk pulang. Waktu itu mereka agak lumayan banyak mungkin kurang lebih 10 orang. Temannya yang satu itu sempat bilang tidak apa-apa, dia hanya ditugaskan untuk jaga Lucky. Dia tunggu sampai senior-seniornya yang lain datang. Saya kasih makan siang lagi terus kasih lagi obat  dan mereka bawa pulang ke batalyon hari itu juga. Setelah itu saya sudah tidak tahu lagi kabarnya Lucky seperti apa," terang Ibu Iren. 

Kematian Prada Lucky Namo meninggalkan luka mendalam bagi Ibu Iren. Ia berharap ada keadilan untuk almarhum anak angkatnya itu. 

Ibu Iren juga mengaku, setelah peristiwa yang menggemparkan tersebut, dirinya sempat didatangi anggota Sub Denpom Ende untuk dimintai keterangan terkait kondisi Prada Lucky Namo saat datang ke rumahnya. (fan/bet)

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS

 

Berita Terkini