Hari Terpendek

5 Agustus 2025 Jadi Hari Terpendek, Apa Dampak untuk Umat Manusia?

Editor: Ryan Nong
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi bumi

Untuk menjaga hukum kekekalan momentum sudut, bagian luar Bumi harus memutar lebih cepat.

“Kami tidak tahu pasti mengapa, atau apa yang akan dilakukan inti Bumi ke depannya,” kata Duncan Agnew, ahli geofisika dari Scripps Institution of Oceanography.

Apakah Ini Hari Terpendek dalam Sejarah?

Sejak pencatatan waktu atomik dimulai pada tahun 1955, beberapa hari belakangan memang menjadi yang terpendek dalam sejarah modern.

Namun, jika kita melihat lebih jauh ke masa lalu, hari-hari di zaman purba jauh lebih singkat. Misalnya, 70 juta tahun lalu, satu tahun terdiri dari 372 hari dengan durasi hari sekitar 23,5 jam. Bahkan 430 juta tahun lalu, satu hari hanya berlangsung 21 jam.

Temuan ini diketahui lewat analisis pada cangkang moluska dan koral fosil.

Jadi, meski tren jangka panjang menunjukkan hari-hari makin panjang karena pengaruh Bulan, fluktuasi jangka pendek seperti saat ini tetaplah menarik perhatian para ilmuwan.

Dampaknya terhadap Teknologi dan Sistem Waktu

Selama ini, jika waktu astronomi—yang ditentukan berdasarkan rotasi Bumi—tertinggal dari waktu atomik yang lebih presisi, para penjaga waktu akan menambahkan leap second (detik kabisat) untuk menyinkronkan keduanya.

Sejak 1972, sudah ada 27 leap second yang ditambahkan. Namun kini, karena rotasi Bumi lebih cepat, kita berpotensi menyaksikan untuk pertama kalinya dalam sejarah: negative leap second.

Artinya, waktu astronomi akan terlalu cepat dan harus dikurangi satu detik untuk kembali sejalan dengan waktu atom. Hal ini memicu kekhawatiran besar, terutama bagi industri teknologi.

Tahun 2012, penambahan detik kabisat sempat membuat sistem Linux dan server lainnya kacau. Meta bahkan memperingatkan, “Negative leap second bisa berdampak besar pada perangkat lunak yang mengasumsikan waktu selalu bertambah.”

Apakah Perubahan Iklim Turut Berperan?

Penelitian NASA menunjukkan bahwa perubahan iklim juga ikut mengubah massa Bumi—melalui mencairnya es kutub, naiknya permukaan laut, dan penyusutan air tanah.

Semua ini bisa memperlambat rotasi Bumi, layaknya seorang skater yang membuka tangannya untuk mengurangi putaran.

Halaman
123

Berita Terkini