Fernando Soares Sebut MBG Program Tepat Selesaikan Permasalahan Stunting di NTT

Editor: Sipri Seko
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

FERNANDO - Wakil Ketua I Dewan Perwakilan Daerah Provinsi NTT, Fernando Jose Osorio Soares.

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Maria Selfiani Baki Wukak 

POS-KUPANG.COM,KUPANG - Wakil Ketua DPRD NTT, Fernando Jose Osorio Soares menyampaikan tanggapannya terkait program dari pemerintah pusat yakni program makanan bergizi gratis. Dia juga mengemukakan pendapatnya terkait kejadian yang menimpa para siswa siswi baik di Kota Kupang maupun di kabupaten lainnya di Provinsi NTT.

Saat ditemui di ruang kerjanya, Senin (29/7), Fernando Soares menyampaikan bahwa program makanan bergizi gratis ini merupakan program mulia dari pemerintah pusat dan sangat luar biasa serta dapat memerangi stunting terutama di provinsi NTT.

"MBG ini program mulia, program yang sangat luar biasa yang digagas oleh Bapa Presiden. Kita tahu masalah kita dari tahun ke tahun selalu bicara soal stunting, karena masalah stunting itu yang dilakukan perbaikan gizi melalui MBG," katanya.

Fernando menyampaikan keyakinannya dan keyakinan Presiden sendiri menyelesaikan masalah gizi itu harus dengan perbaikan gizi.

"Beda yang dulu dengan yang sekarang, anggaran habis di rapat dan perjalanan dinas melalui diskusi. Sekarang dibalik, kita bicara soal perbaikan gizi kita langsung memberikan melalui makanan bergizi yang disalurkan oleh Badan Gizi Nasional," tambahnya.

Ia juga menyampaikan rasa simpatinya kepada para siswa siswi yang mengalami keracunan massal dan juga para orangtua yang anaknya mengalami masalah kesehatan beberapa waktu lalu.

"Kita tunggu hasil dari BPOM tetapi kita tidak boleh abai, satu nyawa itu sangat berharga. Kita harus jaga bersama dan semua stakeholder harus terlibat. Bukan hanya Badan Gizi tetapi pemerintah dan kami juga bertanggung jawab supaya MBG harus berjalan dengan baik," ungkapnya.

Ia juga menyampaikan kepada masyarakat agar tidak khawatir dan menyatakan bahwa pihak pemerintah akan mengawasi terkait MBG ini. "Ada masalah kita harus duduk sama-sama menyelesaikan, tidak ada usaha tanpa adanya masalah. Kalau ada masalah mari kita cari masalah dan kita perbaiki," tegasnya.

Ia juga menyampaikan terkait rapat yang dilakukan bersama beberapa komisi, badan gizi nasional, BPOM dan Dinas Kesehatan terkait tentang prosuder pengelolaan dapur makanan bergizi gratis yang harus sesuai dengan juknis yang sudah diberikan oleh Badan Gizi Nasional.

"Kami menekankan kepada badan gizi supaya tetap bekerja sesuai juknis yang sudah dijelaskan dari pusat dan harus mengawasi dengan baik mulai dari penerimaan bahan baku sampai distribusi ke  anak sekolah, harus diawasi dengan baik serta menjaga kualitas," tambahnya. (ria) 

 

 

 

 

Baca berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE.NEWS

Berita Terkini