TTS Terkini

Plan Indonesia Dukung Penurunan Angka Kekerasan terhadap Perempuan dan Anak di TTS

Editor: Edi Hayong
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

SAMPAIKAN KETERANGAN- Deputy PIA Manager Soe, Plan Indonesia, Mateos Tiumlafu, saat menyampaikan keterangan disela-sela perayaan HAN tingkat Kabupaten TTS

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Maria Vianey Gunu Gokok

POS-KUPANG.COM, SOE- Yayasan Plan Indonesia turut ambil bagian dalam perayaan Hari Anak Nasional (HAN) ke-41 tingkat Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS).

Langkah strategis Yayasan Plan Indonesia adalah mendukung penuh langkah pemerintah dalam usaha penurunan angka kekerasan terhadap perempuan dan anak di TTS.

"Kami dari Plan Indonesia sebagai salah satu lembaga yang bergerak dibidang perlindungan anak dan perempuan, terkhususnya di hari anak nasional ini, kami berkomitmen mendukung penurunan angka kekerasan terhadap anak dan perempuan," jelas Deputy PIA Manager SoE, Plan Indonesia, Mateos Tiumlafu, Jumat (25/7/2025).

Selain itu, Mateos Tiumlafu juga menyampaikan keterlibatan Plan Indonesia dalam memfasilitasi anak dan keluarga dalam kepengurusan dokumen kependudukan. 

Baca juga: Dorong Kesetaraan Gender Lewat Sepak Bola, Plan Indonesia Luncurkan Girls Football 3.0 di TTS

Ia menambahkan awalnya hanya untuk kepengurusan akta kelahiran, namun ada kartu keluarga, surat nikah, kartu identitas anak.

"Untuk total keseluruhan berjumlah 572 dokumen. Akta kelahiran sebanyak 332, akta nikah untuk empat kepala keluarga, kartu keluarga sebanyak 140, dan 96 kartu identitas anak," jelas Mateos Tiumlafu.

Selain itu, Plan Indonesia melalui YAP (Youth Action Plan) yang berkolaborasi dengan Wahana Visi Indonesia melakukan audiensi dengan wakil bupati TTS. 

Ia menyampaikan persoalan angka kekerasan terhadap perempuan dan anak yang semakin tinggi, maka perlu adanya dorongan dibidang pencegahan agar kasus semakin berkurang. 

"Plan Indonesia terus melakukan sosialisasi, melakukan kampanye pencegahan terhadap anak. Saat ini sebanyak 11 kasus telah dilaporkan dan difasilitasi oleh Plan untuk penanganan di Dinas P3A maupun di Polres, " jelasnya. 

Baca juga: Penghasilan Meningkat, Endang Sebut Plan Indonesia Melihat Keseriusan Kami

 Ia berharap semua pihak baik pemerintah maupun dari pihak mitra lain saling bersinergi dalam upaya pencegahan. 

"Jika sudah terjadi kasus, telah dilaporkan dan ditangani diharapkan proses lebih cepat, karena kasus kekerasan terhadap anak ini menjadi kasus yang luar biasa. Hal agar dapat memberikan efek jera di masyarakat," katanya. 

Perayaan HAN tingkat Kabupaten TTS bertempat di Aula Mutis ini, dilakukan pula peluncuran aplikasi Sistem Pelaporan Tindak Kekerasan pada Perempuan dan Anak (Sipetik PPA). 

Melalui aplikasi ini Mateos Tiumlafu berharap dapat dimanfaatkan dan menjadi solusi yang baik. 

"Kita juga telah membentuk KPAD (Kelompok Perlindungan Anak di Desa) di 46 desa yang bertujuan untuk pencegahan. Dan memang berkolaborasi dengan tokoh agama, tokoh adat, anak didalamnya, tokoh perempuan, guru dan semua stakeholder di desa boleh berperan sesuai tupoksinya, " jelasnya. (any) 

Ikuti berita POS-KUPANG.COM lain di GOOGLE NEWS

Berita Terkini