“Kalau ketemu tikus, saya biasanya lempar atau pukul. Tapi setelah baca-baca soal virus Hanta, saya mulai jaga-jaga. Jangan sampai kita kena juga,” ujar Jefri Rohimiha.
Meski kesadaran mulai tumbuh, para pedagang berharap adanya edukasi yang lebih intensif dan rutin dari pihak berwenang mengenai bahaya virus serta langkah-langkah pencegahannya.
Jefri Rohimiha berharap agar sosialisasi itu tidak hanya dilakukan sekali, tetapi berkelanjutan dan disampaikan dengan cara yang mudah dipahami oleh masyarakat pasar.
"Kehadiran tikus di pasar bukan hanya soal gangguan kebersihan, tetapi kini menjadi potensi ancaman kesehatan," kata Jefri Rohimiha.
Di tengah keterbatasan fasilitas dan padatnya aktivitas harian, para pedagang tetap berjuang menjaga keamanan dagangan sekaligus kesehatan diri dari risiko penyakit yang bisa datang tanpa disangka.
Apa itu Virus Hanta
Mengutip laman Kemenkes, disebutkan bahwa virus Hanta merupakan virus yang bisa menyebabkan penyakit zoonosis berbahaya, yang ditularkan oleh rodensia, seperti tikus dan celurut.
Baca juga: LIPSUS: Nepotisme Warnai Seleksi PPPK di TTU Pejabat Beri Rekomendasi untuk Keluarga
Jenis tikus di Indonesia yang bisa menjadi tempat bagi virus Hanta yaitu tikus got (Rattus norvegicus) dan tikus rumah (R.tanezumi).
Penyebab dari virus Hanta sendiri yaitu virus dari genus Orthohantavirus. Sejauh ini, berdasarkan penelitian yang ada, belum ada penularan dari manusia ke manusia.
Penyakit dari virus ini menyebabkan dua macam gejala klinis, yaitu Hemorrhagic Fever with Renal Syndrome (HFRS) dan Hantavirus Pulmonary Syndrome (HPS).
Laporan Kemenkes menyebut, bahwa tipe HFRS ini banyak tersebar luas di dunia, terutama di wilayah Eropa dan Asia, dengan masa inkubasi 1-2 minggu dan angka kematian 5-15 persen.
Sementara untuk tipe HPS hanya ditemukan di Benua Amerika, dengan masa inkubasi berkisar 14-17 hari dan angka kematian 60 % .
Bagaimanakah gejala-gejala yang muncul saat seseorang sudah terkena virus Hanta?
Ada dua gejalah utama yang bisa mucul saat seseorang terkena virus Hanta
1. Tipe hemorrhagic fever with renal syndrome (HFRS):