Sikka Terkini

Pertama di NTT, SDK Yos Sudarso Maumere Buka Program Genius Class

Editor: Adiana Ahmad
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

FOTO BERSAMA- Wakil Bupati Sikka, Simon Subandi, foto bersama siswa Genius Class SDK Yos Sudarso Maumere, Sabtu (19/7/2025). Pertama di NTT, SDK Yos Sudarso Maumere Buka Program Genius Class

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Kristin Adal

POS-KUPANG.COM, MAUMERE- Sekolah Dasar Katolik Yos Sudarso Maumere atau SdK Yos Sudarso Maumere di Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT) membuka Program Genius Class atau kelas jenius mulai tahun ajaran 2025/2026.

Program Genius Class ini merupakan yang pertama di NTT. 

Dalam kelas ini, siswa akan dilatih keseimbangan menggunakan kecerdasaan otak kiri dan otak kanan melalui pola tidur di kelas sambil mendengarkan musik klasik Mozart dan memberikan afirmasi positif.

Kelas ini diperuntukan untuk siswa kelas IV karena peralihan dari kelas I, II, dan III sebagai awal untuk mengevaluasi keberhasilan kelas ini. Kelas ini akan dimulai pada Senin (21/7/2025). 

Baca juga: Dandim Sikka Tegaskan Anggota Tidak Terlibat Permintaan Uang Tebusan pada Bandar Judi Bola Guling

Terobosan dan harapan meningkatkan kulitas pendidikan dasar

Program telah diresmikan bersamaan dengan penerimaan siswa-siswi baru yang dihadiri Wakil Bupati Sikka, Simon Subandi, Ketua DPRD Sikka, Stef Sumandi, dan Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (PKO) Sikka, Germanus Goleng.

Wakil Bupati Sikka, Simon Subandi mengapresiasi hadirnya kelas jenius ini sebagai terbosan meningkatkan kulitas pendidikan dasar di Kabupaten Sikka.

"Saya sangat mengapresiasi. Ini terobosan yang luar biasa karena begini, setiap zaman metode pembelajaran berbeda. Saya berharap kelas ini tidak hanya di SDK Yos Sudarso tapi di setiap kecamatan di Kabupaten Sikka minimal ada satu yang miliki genius kelas,"kata Simon Subandi.

Ia juga mengatakan pemerintah akan memprioitaskan bantuan kursi untuk SDK Yos Sudarso Maumere. Ia meminta Dinas PKO Sikka untuk memetakan anggaran pengadan bantuan tersebut.

Sekolah Pilot Project

Senada dengan wakil bupati, Ketua DPRD Sikka, Stef Sumandi juga melihat hadirnya kelas jenius ini memberikan harapan bagi pendidikan di Kabupaten Sikka yang berkualitas. Sekolah ini diharapkan menjadi pilot project untuk sekolah lainnya di wilayah ini.

"Anak-anak Kabupaten sikka punya kemampuan yang cukup tinggi. Kita didukung oleh kemampuan yang luar biasa. Sebagai Ketua DPRD Sikka dan orang tua murid dengan membuka kelas jenius ini harapan hasil uji cobanya lebih produktif maka sekolah menjadi pilot project,"kata Stef.

Baca juga: Kasus Rabies di Sikka NTT Meningkat Tajam Stok SAR Menipis VAR Aman

Kepala SDK Yos Sudarso Maumere, Suster. Hubertine Nino, SCMM dalam kesempatan ini mengatakan, pihak sekolah sudah mempersiapkan kelas ini sejak setahun lalu melalui pendekatan dengan orang tua siswa, siswa, pemerintah, dan sekolah.

"Persiapan kelas ini sangat panjang dan bukan serta-merta tiba-tiba dibuka. Tapi prosesnya kita mulai pendekatan dengan orang tua dulu, setelah orang tua, siswanya dulu, pemerintah, dan sekolah,"kata Suster Hubertine Nino, SCMM .

Siswa tidur sambal dengar music klasik Mozart

Ia menjelaskan kelas ini digagas karena pihak sekolah belum menemukan metode yang tepat untuk membentuk karakter anak. Selama ini, Suster Hubertine melihat berbagai pendekatan dalam pembelajaran lebih mengutamakan kecerdasaan otak kiri namun belum menyentuh karakter siswa. 

"Dari sekian pencarian itu, apasih yang bisa saya terapkan di sekolah ini karena bulliyng masih ada, anak-anak datang ke sekolah seperti biasa saja tapi kita jangan lupa karakter harus seperti apa. Apakah hanya otak yang kita pentingkan atau sehingga olimpiade dia menengkan lalu dia punya karakter apa. Sekian pencarian saya dan saya menemukan metode ada pada kelas jenius ini,"ungkap Kepala SDK Yos Sudarso Maumere ini.

Biarawati Katolik ini menjelaskan para siswa yang mengikuti kelas ini telah mengikuti rangkaian tes IQ (Intelligence Quotient), EQ (Emotional Intelligence), dan SQ (Spiritual Intelligence).

"Semua anak ini dites IQ, EQ dan SQ-nya termasuk guru yang membimbing kelas ini,"ujar Suster Hubertine.

Lanjutnya, dalam program Genius Class ini para siswa tetap mengikuti pembelajaran seperti biasa. Namun, yang berbeda adalah pembiasaan tidur usai aktifitas belajar sambal mendengarkan musik klasik Mozart dan diberi afirmasi positif. Para siswa akan tidur di dalam kelas menggunakan alat tidur yang disediakan dan sementara dibawa dari rumah siswa.

"Saat siswa datang pertama ke kelas dia harus gembira dengan teman, setelah itu dia belajar serius, setelah dia belajar dia makan dan setelah itu dia tidur sambal mendengarkan musik klasik lalu bangun belajar lagi,"ungkapnya.

Tak hanya kegiatan di dalam kelas, pada hari Sabtu siswa melakukan ekslporasi di luar sekolah. Para siswa diajak ke tempat umum seperti pasar, pertokoan, galeri tenun, museum, instansi dan lainnya. Tujuannya agar siswa belajar peka terhadap realitas dan mencertikan pengalaman itu saat kembali ke kelas.

Dia menyebut bahwa logo kelas ini adalah lumba-lumba. Logo mamalia air ini dikenal sangat cerdas, peniru yang cepat belajar, pemecahan masalah, empati, inovasi, terampil, gembira, dan ceria.

"Mereka punya logo genius kelas adalah lumba-lumba karena, ikan yang dilatih sangat jujur dan punya kepribadian baik, ini yang diharapkan bagi anak-anak jenius ini, memiliki kepribadian yang baik dan menjadi contoh bagi teman-temannya di sekolah,"tuturnya.

Suster Hubertine juga menyebut, progres kelas ini akan dievaluasi oleh pihak sekolah, guru, mentor kelas dan orang tua siswa untuk mengukur efektivitas kelas bagi siswa. Selain itu guru juga mengunjungi rumah tiap siswa untuk mengetahui kondisi siswa dan keluarganya.

Sementara itu pelatih Genius Class SDK Yos Sudarso dari Brain Academy Genius Muda Mandiri, Albertio Da Costa, mengatakan program ini pertama di NTT dan Kabupaten Sikka. Proses pembelajarannya berkelanjutan.

"Pembelajaran di kelas ini kontinu. Proses pembelajarannya mengikuti proses pembelajaran biasa tapi ada beberapa hal-hal yang ditambahkan seperti mendengarkan musik klasisk, berbicara bahasa inggris, kreatifitas, jiwa leadership dari kecil,"kata Albertio.

Ia menjelaskan dalam kelas ini kurikulum pembelajarannya dirancang khusus dengan pola pendampingan yang rutin.

"Salah satu metode yang kita lakukan adalah home visit, guru ini mau tidak mau tidak hanya sekadar mengajar tapi mereka melihat kondisi siswa yang sebenarnya di rumah. Ada seminar parenting untuk orang tua, guru wajib genius dan orang tua juga genius,"katanya.

Albertio menerangkan kelas ini merupkan kolaborasi Brain Academy dengan sekolah dengan membuat program ini melihat kondisi setempat. Genius Class di SDK Yos Sudarso Maumere merupakan yang pertama ia rancang di NTT,

Brain Academy berada di bawah Yayasan Pendidikan dan Pelatihan Anak Bangsa Genius Muda Mandiri, Brain Academy fokus ke seminar motivasi, outboand, membawa aktifasi kecerdasan anak, kolaborasi. (*)

Ikuti berita POS-KUPANG.com di GOOGLE NEWS

 

Berita Terkini