Kini, cita-citanya telah berubah. Ia tak ingin lagi jadi polisi, karena itu menurutnya butuh sekolah dan uang.
Ia ingin jadi pedagang sayur agar punya kios sendiri, menjual sayur, tak perlu memanggul berat tiap hari.
“Biasanya orang kasih seikhlasnya, tidak menentu,” katanya tentang penghasilannya.
Tapi bagi Api, tak ada yang lebih penting selain bertahan hidup dan terus berjuang.
Setiap karung yang ia angkut, setiap malam yang ia lalui di pasar, adalah bentuk keteguhan seorang anak yang seharusnya masih bermain, namun sudah berhadapan dengan kerasnya hidup.
Di matanya, masa depan mungkin tak berwujud seragam polisi, tapi ia yakin, selama ia bisa bekerja, ia bisa berubah meski mimpi itu harus berubah. (Iar)
Ikuti berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS