NTT Terkini

Atasi Tingginya Biaya Hidup, BTN Kupang Jajaki Pembangunan 50 Rumah Subsidi di Labuan Bajo

Editor: Eflin Rote
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi rumah subsidi

Laporan reporter POS-KUPANG.COM, Tari Rahmaniar

POS-KUPANG. COM, KUPANG - PT Bank Tabungan Negara (BTN) Cabang Kupang tengah menjajaki pembangunan 40 hingga 50 unit rumah subsidi di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT). 

Branch Manager PT BTN Cabang Kupang, Hans Maruahal Hutasoit mengatakan langkah ini diambil untuk mengatasi tingginya biaya hidup, khususnya harga kos-kosan yang membebani masyarakat berpenghasilan rendah di kawasan wisata unggulan tersebut.

"Kalau tidak salah ada sekitar 40 hingga 50 unit rumah bersubsidi yang kita bangun di sana," ungkap Hans Maruahal Hutasoit, dalammedia Briefing, Selasa (8/7).

Ia menjelaskan tingginya harga sewa tempat tinggal berkisar antara Rp1 juta hingga Rp2 juta per bulan membuat banyak pekerja lokal kesulitan memenuhi kebutuhan hidup, mengingat Upah Minimum Regional (UMR) yang masih relatif rendah.

Hans mengungkapkan, saat ini BTN Kupang telah menjalin kerja sama dengan beberapa pengembang untuk membangun rumah subsidi di kawasan Merombo, Labuan Bajo. Namun, proses pembangunan masih terkendala oleh masalah legalitas lahan.

“Sudah banyak yang tanya kapan rumah subsidi dibangun. Tapi kita harus bereskan dulu urusan sertifikat tanah, jangan sampai menimbulkan masalah hukum di kemudian hari,” ujarnya.

Selain mengembangkan hunian subsidi di Labuan Bajo, BTN Kupang juga berencana membuka satu unit kantor baru di Atambua, Kabupaten Belu, yang berbatasan langsung dengan Timor Leste.

Rencana ini dilatarbelakangi tingginya aktivitas pertukaran mata uang di kawasan tersebut.

“Dari informasi yang kami terima, beberapa bank di Atambua kewalahan memenuhi kebutuhan uang tunai untuk penukaran. Bahkan kuota uang dari Bank Indonesia sering kali habis dan harus ditambah,” jelas Hans.

Sementara itu, BTN Cabang Kupang melaporkan telah membangun sebanyak 320 unit rumah subsidi hingga akhir Juni 2025. Jumlah ini merupakan bagian dari target pembangunan 800 unit rumah bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) di NTT tahun ini.

“Dari target 800 unit, saat ini sudah 320 yang selesai. Kami akan salurkan lagi 200 unit pada kuartal ketiga,” ujar Hans.

Ia menambahkan kemungkinan besar target tahunan akan terlampaui, mengingat permintaan yang tinggi dan kerja sama dengan pengembang yang terus berjalan.

“Target tahun ini naik hampir 100 persen dibanding tahun lalu. Pada 2024, kami hanya ditargetkan membangun sekitar 420 unit rumah,” ungkapnya.

Hans menyebut NTT menjadi salah satu provinsi dengan kuota rumah subsidi terbesar secara nasional. Meski demikian, ia mengkhawatirkan dampak tekanan ekonomi terhadap keberlanjutan subsidi perumahan.

“Kalau melihat kondisi anggaran nasional saat ini, subsidi agak tertekan. Tahun lalu kita masih merasa aman, tetapi sekarang harus bekerja lebih keras,” ujarnya. (iar)

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS

Berita Terkini