Di ujung kampung terdapat 2 buah bangunan tempat pelaksanaan ritual adat “Purung Ta Kadonga Ratu”, yakni rumah kilat tempat dilakukan ritual adat oleh para tetua adat (Rato) dan rumah pertemuan berbagai kabisu (suku).
Keunikan lain terdapat sebuah tambur kuno yang bagian atasnya berasal dari kulit manusia, menurut cerita, kulit itu adalah musuh yang berhasil di bunuh pada suatu pertempuran.
Suasana kampung yang asri dengan bangunan arsitektur Sumba merupakan pola kehidupan yang mengandung nilai – nilai historis budaya yang tetap terjaga keberadaannya.
Kampung Lai Tarung ini telah masuk pada Cagar Budaya Nasional, yang berpusat di Bali, dibawah naungan Kementrian Kebudayaan dan Pariwisata.
7. Kampung Pasunga
Terletak di pusat kota Waibakul. Kampung dengan rumah – rumah adat Sumba semi modern ini menyuguhkan keindahan kampung adat yang mampu bersinergi dengan kemajuan peradaban masa kini.
Baca juga: Wisata NTT, 6 Destinasi Wiasata Air dan Pantai di TTS Wajib Dikunjung Saat Liburan ke SoE - Kupang
Anda bisa melihat batu – batu kubur megalitik yang berusia puluhan tahun dengan ukiran – ukiran khas Sumba yang bernilai seni tinggi dan kaya makna. Salah satu batu kubur yang terkenal adalah batu kubur “Umbu Puda”. Diatas batu kubur ini terdapat 2 ruangan tempat bersemayamnya 2 kakak beradik “Umbu Puda dan Umbu Kaledi”.
Didepan batu kubur ini didirikan satu batu persegi panjang dengan tinggi 3 meter yang disebut “Kadu Watu” (Menhir) yang diukir dengan ornament menarik (Ana Tau). Batu kubur ini semakin melengkapi pesona kampung adat Pasunga.
8. Kampung Kabonduk
Kampung ini terletak di Desa Makatakeri Kecamatan Katiku Tana, dengan jarak tempuh ± 1 km dari pusat kota waibakul. Dengan menggunakan kendaraan roda dua maupun roda empat.
Akses jalan beraspal lurus dan letaknya ditengah kota menjadikan kampung ini sangat mudah untuk dikunjungi
Kampung yang dijuluki kampung raja anakalang ini menyuguhkan keindahan rumah – rumah adat Sumba berarsitektur semi modern dan batu – batu kubur megalitik yang berusia puluhan tahun, dengan ukirannya yang sarat makna.
Salah satunya adalah batu kubur raja anakalang “Umbu Sappi Pateduk” yang terkenal dengan nama ” Watu Raihi Moni”, dimana didepannya dihiasi dengan “Kadu Watu” (Menhir) dengan ukiran gambar yang sangat unik.
Dikampung ini pula kita dapat melihat benda – benda keramat seperti Gong, Tambur dan Tombak Mehang Karaga sebagai salah satu tombak yang digunakan dalam upacara adat “Purung Ta Kadonga Ratu”.
Keramahan masyarakat setempat semakin menjadikan kampung ini layak untuk dikunjungi setiap saat.