Sementara pembeli kami banyak dari luar NTT, yang tentu punya preferensi tertentu,” kata Rensina.
Baca juga: FEATURE: Menghidupkan Ruang Bersama di Film Festival 2025 Bioskop Pasiar Putar Film Gratis
Rensina menyadari bahwa menjembatani cara pikir penenun dan permintaan pasar adalah pekerjaan yang kompleks. Namun bagi dia dan timnya, ini adalah tantangan yang harus dijawab agar tenun Timor mendapat tempat yang layak di pasar yang lebih luas.
Didirikan akhir 2017, Galeri Alekot yang berlokasi di Jalan Soekarno No. 24, Kota Soe, tidak hanya menjual kain tenun, tetapi juga produk turunannya seperti jaket, baju kombinasi tenun, tas, sepatu, aksesori, hingga jasa penyewaan pakaian adat.
Sementara strategi pemasaran dilakukan secara offline dan online, sembari mengedukasi pelanggan tentang teknik tenun dan bahan yang digunakan.
“Awalnya saya hanya suka menenun dan mengoleksi. Tapi lama-lama saya sadar, keindahan tenun Timor harus dipromosikan. Kalau ada yang beli, itu bonus. Hasil penjualan saya putar lagi untuk beli dari penenun,” cerita Rensina.
Baca juga: FEATURE : Kisah Sedih Seorang Difabel Hidup Sebatang Kara, Petrus Bani Impikan Punya Tanah Sendiri
Tak hanya fokus pada penenun, Galeri Alekot juga peduli pada kesejahteraan keluarga mereka. Setiap tahun ajaran baru, Alekot mengajak penenun menyiapkan satu kain ekstra untuk dijual pada bulan Mei–Juni.
Keuntungannya digunakan untuk membeli kebutuhan sekolah anak-anak mereka seperti seragam dan sepatu.
“Kami ingin membantu penenun merencanakan keuangan, agar tidak terpaksa menjual kain saat darurat. Ini bagian dari upaya membangun kemandirian,” kata Rensina.
Dengan semangat memberdayakan perempuan dan melestarikan warisan budaya, Galeri Alekot telah menjadi model kewirausahaan sosial yang menjawab kebutuhan pasar sekaligus memberi nilai tambah bagi komunitas.
Meski sudah banyak berkontribusi, Rensina berharap akan semakin banyak pihak yang tergerak untuk ikut mendukung gerakan ini.
“Harapan saya, kontribusi kami tidak berhenti di sini. Semoga semakin banyak orang yang punya kepedulian untuk mengangkat perempuan agar punya penghasilan tetap dan hidup yang lebih baik,” tutup Rensina. (any)
Ikuti Berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS