Dalam konteks ini, Pos Kupang telah memainkan peran luar biasa dalam membentuk karakter generasi muda NTT agar tidak hanya mampu berbicara, tetapi juga mampu berpikir kritis dan bernalar tajam.

Satu hal yang patut diapresiasi adalah keterbukaan lomba ini bagi seluruh siswa, tanpa diskriminasi. 

Dari kota hingga desa, dari sekolah besar hingga kecil, dari sekolah negeri ke sekolah swasta, siswa diberikan ruang yang sama untuk berpartisipasi. 

Tidak jarang justru siswa dari daerah terpencil menghadirkan gagasan yang segar dan keberanian yang mencolok. 

Ini bertanda bahwa potensi anak muda NTT tersebar merata. Yang mereka butuhkan hanyalah kesempatan.

Karena itu, dukungan lintas sektor menjadi penting. Lomba ini layak dipertahankan, bahkan diperluas. 

Pemerintah daerah, institusi pendidikan, dunia usaha, dan media dapat bersinergi untuk memperkuat program-program serupa. 

Investasi pada Bahasa Inggris dan keterampilan berpikir kritis adalah investasi jangka panjang yang akan menopang daya saing dan kemajuan daerah.

Dalam hal ini, Pos Kupang telah menunjukkan komitmen sebagai media yang tidak hanya bersifat informatif, tetapi juga edukatif dan transformatif. 

Di tengah arus cepat industri media, Pos Kupang memilih untuk hadir di ruang yang substansial: pendidikan dan pembentukan karakter.

Akhirnya, kita berharap para peserta lomba tidak berhenti hanya sampai pada panggung kompetisi. 

Mereka adalah duta masa depan, yang melalui pidato Bahasa Inggris, menemukan suara dan jati dirinya. 

Bahwa mereka bukan sekadar pelajar dari wilayah timur Indonesia, tetapi juga warga dunia yang mampu berpikir, berbicara, dan berdialog secara setara menggunakan Bahasa Inggris, bahasa internasional. (*)

Simak terus berita POS-KUPANG.COM di Google News