Orator mengatakan, penggunaan aparat keamanan justru untuk menindas masyarakat lokal seperti di Naibonat. Masyarakat yang ada di tempat itu sebetulnya, sangat mematuhi aturan. Terbukti itu ketika rutin membayar pajak kepada pemerintah.
Solusi untuk relokasi ke tempat lain yang kini disediakan justru tidak dipandang dari sisi kemanusiaan. Masih banyak bangunan yang tidak sesuai dengan peruntukannya bagi masyarakat.
Baca juga: Seruan Keras Para Korban Fretelin, IFAV kepada PBB, ICC, Lembaga HAM, Otoritas Eks Timtim
Kehadiran negara saat ini justru tidak memberi efek berarti. Masyarakat menjadi korban atas ketidakpastian yang diberikan negara. Masyarakat hidup dalam dilematis.
"Kami masyarakat Indonesia yang sah. Kami bukan pengungsi. Pemerintah dengan segala macam skema, dengan kebijakan membuat kesengsaraan baru bagi masyarakat," ujarnya. (fan)
Ikuti Berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS