POS-KUPANG.COM, MEKAH - Sebanyak 86.777 jamaah haji Indonesia sudah berada di Kota Makkah, Arab Saudi, hingga Selasa (20/5/2025).
Jamaah haji ini berasal dari kedatangan Madinah 67.942 jamaah gelombang pertama. Dan 18.835 jamaah haji gelombang 2 dari Jeddah.
Jamaah yang baru tiba di Makkah, langsung ibadah umrah wajib di Masjidil Haram. Mayoritas jamaah haji Indonesia mengambil skema Haji Tamattu.
Di mana jamaah mengambil umrah lebih dulu kemudian menunggu puncak ibadah haji. Haji Tamattu ini mensyaratkan pembayaran dam satu ekor kambing.
Lalu apa yang dilakukan setelah jamaah menunaikan umrah wajib?
Jamaah haji menunggu puncak ibadah haji di Arafah 9 Dzulhijjah dengan ibadah salat lima waktu di Masjidil Haram. Pemerintah RI melalui PPIH Arab Saudi menyiapkan fasilitas bus solawat yang antar-jemput jamaah dari hotel di Makkah ke Masjidil Haram.
Baca juga: Alhamdulillah, 76 Persen Kartu Nusuk Sudah Dibagi ke Jamaah Haji Indonesia
Ada juga jamaah memanfaatkan waktu menunggu puncak ibadah haji di Arafah dengan menunaikan umrah sunnah. Baik untuk diri sendiri maupun ibadah umrahnya diniatkan untuk orang lain termasuk keluarga.
“Ada kejadian, jamaah haji ambil umrah sunnah hingga 23 kali saat tiba di Makkah. Namun saat puncak haji di Arafah, jamaah bersangkutan malah diinfus di rumah sakit karena kecapekan. Jangan sampai terjadi pada Anda,” kata Mustasyar Dini, Dr Indo Satalia, saat manasik bimbingan haji di Hotel Hotel Safwat Almifad, Misfalah, Makkah, Senin (19/5/2025).
Ibadah Haji adalah rukun Islam kelima dan mayoritas Umat Muslim hanya mendapat kesempatan sekali seumur hidup.
“Jadi manfaatkan momentum haji ini dengan baik. Salah satunya mempersiapkan fisik terutama untuk ibadah puncak di Arafah,” tambah Indo Santalia yang juga Rektor Universitas As’adiyah (Unisad) Sengkang, Wajo, Sulsel ini.
Pembimbing Ibadah (Bimbad) Sektor 9 Daker Makkah, Najamuddin Umar, meminta jamaah khususnya jamaah lanjut usia tidak meniru jamaah yang masih muda.
“Untuk jamaah lansia, jaga kesehatan. Jangan paksakan diri ke Masjidil Haram. Salat 5 waktu di musollah hotel juga pahalanya setara salat di Masjidil Haram. Intinya, fisik dijaga dan bersiap hadapi puncak haji di Arafah,” kata pegawai Kemenag Sulbar ini.
Baca juga: Alhamdulillah, 76 Persen Kartu Nusuk Sudah Dibagi ke Jamaah Haji Indonesia
Mustasyar dini dan bimbad adalah layanan haji yang disediakan Kemenag RI untuk membimbing jamaah. Untuk menjadi mustasyar dini dan bimbad, syaratnya sudah pernah menunaikan ibadah haji.
Tanggapan Jamaah
Salah seorang jamaah, Haryono, mengapresiasi kegiatan bimbingan ibadah ini. “Sangat bermanfaat, penceramahnya sangat memahami kebutuhan jamaah. Materinya juga pas,” kata Haryono.