Opini

Opini: Persebata, Lamafa Lembata yang Berlayar ke Liga Nusantara

Editor: Dion DB Putra
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Gerardus Kuma Apeutung

Dalam sepak bola, kekalahan memang menghadirkan luka, sementara kemenangan membawa kebanggaan. Ia menjadi sumber kebanggaan diri.

Ketika menyaksikan tim dari daerah atau negara kita bertanding, ada kebanggaan yang muncul dari dalam diri. 

Tidak heran, suporter timnas begitu merindukan timnas kebanggaan kita bisa tampil di ajang sepak bola sejagat, piala dunia. 

Atau ketika Persebata Lembata bisa lolos ke Liga Nusantara, rasa bangga meliputi ribu ratu Lembata dan seluruh masyarakat Flobamora.

Saat Persebata promosi ke Liga Nusantara, nama Lewotana Lembata dan Nusa Flobamora menjadi harum dalam persebakbolaan nasional. 

Permainan sepak bola bukan hanya ajang untuk mengejar trofi, tetapi juga pertaruhan martabat daerah.

Persebata adalah harga diri. Perjuangan anak asuh Adnan Maning di Liga 4 Nasional belum mencapai garis finis. Doa harus terus dipanjatkan. 

Dukungan tidak boleh putus ketika Persebata berhasil menggenggam tiket promisi ke Liga Nusantara. Masih ada tiga partai yang dilakoni Persebata di babak 8 besar untuk mencapai final.

Sebagaimana Lamafa yang melaut dalam iringan rapalan doa keluarga yang menunggu di darat agar mereka selamat dan membawa pulang ”koteklema” ke darat, ribu ratu Lembata mesti bersatu hati dalam dukungan untuk Persebata; melangitkan doa agar tim kesayangan ini bisa menaklukkan lawan-lawannya di babak 8 besar, melangkah ke final, dan membawa pulang ”koteklema” (piala) Liga 4 Nasional ke tanah Lepan Batan. (*)

Simak terus berita POS-KUPANG.COM di Google News 

 

Berita Terkini