Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Tari Rahmaniar Ismail
POS-KUPANG.COM, KUPANG - Memperingati Hari Kartini, Tim Penggerak PKK Provinsi NTT menggelar parade budaya di area car free day di Jalan El Tari, Kota Kupang, Sabtu (26/4/2025).
Kegiatan ini diprakarsai Mindriyati Astiningsih Laka Lena bersama Vera Asadoma, dan diikuti oleh Tim Penggerak PKK dari 21 kabupaten/kota se-NTT.
Ketua Tim Penggerak PKK NTT, Mindriyati Astiningsih Laka Lena, dalam sambutannya menekankan pentingnya kesadaran kolektif terhadap isu kekerasan dan stunting.
“Kami ingin isu-isu ini menjadi kepedulian bersama. Perempuan dan anak adalah tiang rumah. Kalau tiang rapuh, rumah tidak akan kuat. Kita perlu kolaborasi dan gotong royong untuk menciptakan NTT yang lebih sehat, maju, dan berkelanjutan,” tegas Mindriyati.
Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana Provinsi NTT, Ruth Diana Laiskodat, menegaskan kegiatan ini merupakan simbol solidaritas sekaligus perwujudan peran strategis perempuan dalam pembangunan daerah.
Nuansa budaya begitu kental dalam acara ini, dengan seluruh peserta mengenakan kain tenun khas dari berbagai daerah di NTT, menampilkan kekayaan wastra lokal yang menjadi identitas dan kebanggaan masyarakat.
Selain parade budaya, acara juga diisi talkshow yang membahas relevansi nilai-nilai perjuangan Kartini dalam konteks masa kini serta peran penting perempuan dalam pembangunan.
“Kegiatan ini bukan hanya penghormatan terhadap perjuangan Kartini, tapi juga ajang untuk memperkuat solidaritas perempuan NTT dalam pelestarian budaya dan pemberdayaan masyarakat,” ujar Ruth Diana Laiskodat dalam sambutannya.
Baca juga: Gubernur Melki Laka Lena Ajak Warga Jadikan NTT Provinsi Ramah Anak dan Perempuan
Dalam pemaparannya, Ruth juga mengungkapkan data kekerasan terhadap perempuan dan anak berdasarkan Sistem Simfoni milik Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak.
Pada tahun 2024, tercatat 398 kasus di Kota Kupang dan 1.688 kasus di seluruh wilayah NTT. Sementara di awal 2025 (Januari–Maret), telah terjadi 47 kasus kekerasan.
Ia mengajak masyarakat untuk tidak ragu melapor melalui call center SAPA 129 atau WhatsApp di 08111129129.
Dukungan juga datang dari DPRD NTT yang diwakili Kristien Samiyati Pati. Ia menyatakan komitmennya untuk mendorong kebijakan perlindungan perempuan dan anak serta menjalin kerja sama lintas sektor. (iar)
Ikuti Berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS