Timor Tengah Selatan Terkini

Romo Ade Udjan Pr Ungkap Alasan Utama Daun Palma Digunakan untuk Mengelu-Elukan Yesus

Editor: Edi Hayong
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

MINGGU PALMA- Proses pembagian daun palma kepada umat di Stasi St. Vinsensius Nonohonis, Paroki St. Maria Mater Dolorosa, dalam misa Minggu Palma pada Minggu (13/4/2025).

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Maria Vianey Gunu Gokok

POS-KUPANG.COM, SOE- Memasuki pekan suci, umat di stasi St. Vinsensius Nonohonis, Paroki St. Maria Mater Dolorosa membanjiri halaman gereja di Stasi ini untuk mengikuti misa Minggu Palma pada Minggu (13/4/2025).

Hampir seluruh umat mengenakan busana merah, mengikuti warna liturgi Gereja Katolik pada Minggu Palma.

Serba merah ini menambah suasana suka cita dalam perarakan daun palma menuju gereja.

Romo Ade Udjan, Pr dalam homilinya mengatakan alasan daun palma yang digunakan pada misa peringatan Yesus dielu-elukan di Yerusalem karena mengandung dua makna. 

Ia melanjutkan daun palma dimata orang Israel sebagai lambang kehormatan dan kedamaian. 

Romo Ade berharap dalam momentum ini, dengan menghormati Yesus, umat dapat mendamaikan hatinya untuk menyambut kebangkitan Yesus Kristus.

Baca juga: Minggu Palma di Paroki Santo Yoseph Naikoten, Romo Nani Ajak Umat Jadi Pribadi Tidak Dendam Sesama

Selain itu, makna perayaan Minggu Palma sendiri, Romo Ade menggambarkan dua ironi yang terkandung dalam kisah sengsara Yesus yang diperdengarkan saat injil.

"Ironi yang pertama datang dari Orang Israel dan ironi yang kedua datang dari Yesus," gambarnya.

Ia melanjutkan, ironi orang Israel karena sikap munafik dan kebohongan yang digambarkan dalam kisah sengsara Yesus. Ia menjelaskan mereka sendiri tidak konsisten dengan sikap dan perilaku dalam kehidupan mereka.

"Hari minggu palma mereka begitu mengeluh-eluhkan Tuhan Yesus. Namun belum sampai seminggu mereka yang kemudian berteriak salibkan dia, bunuh dia," jelasnya.

Selain itu, ia menjelaskan kebohongan juga tampak dalam sifat Petrus yang menyangkal Kristus dalan kisah sengsara Yesus. 

Penyangkalan ini sering terjadi ketika orang sudah tidak berhubungan baik dengan sesama, atau dalam kondisi terjepit.

Baca juga: Renungan Harian Katolik Minggu Palma 13 April 2025, Manusia Pendamai dan Manusia Baru

Romo Ade juga menjelaskan ironi yang kedua yaitu datang dari sisi Yesus, dalam kisah sengsaranya. 

Ia menjelaskan Yesus sendiri ingin mengajarkan kepada kita bahwa hidup harus berdoa dan bersatu. 

Halaman
12

Berita Terkini