Sikka Terkini

FEATURE: Minyak Tanah Langka di Sikka Pedagang Jual dari Rp 7.000 hingga Rp 10.000 Per Liter

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Krisis minyak tanah sudah terjadi selama dua bulan ini di Kabupaten Sikka. Tampak suasana sepi di pangkalan minyak tanah di Pasar Alok Maumere Kabupaten Sikka, Rabu (9/4).

Kepala Bagian (Kabag) Perekonomian Sikka, Kandidus L. Tolok menuturkan secara mekanisme, distribusi resmi minyak tanah itu adalah pangkalan atau pengecer.

Namun pihaknya menemukan penjualan minyak tanah di luar sistem dengan harga Rp 7.000 per liter.

Kata  Kandidus Tolok, penjualan di luar sistem ini dilakukan warga yang membeli di pangkalan dan menjual kembali dengan harga tidak sesuai HET yakni Rp 4.000 per liter.

Baca juga: Pastikan Distribusi Minyak Tanah Aman, Bupati Sikka Juventus Prima Yoris Kago Sidak Pangkalan

"Kalau mekanisme distribusi resmi itu pangkalan adalah pengecer, yang kita temukan Rp 7.000 dan sekiannya itu di luar system. Mereka membeli di pangkalan dan dijual kembali ini. Kami sementara turun untuk menertibkan supaya tidak boleh terjadi penjualan yang besar kepada pihak lain. Itu tidak benar," ujar Kandidus Tolok, Rabu (9/4).

 Kandidus Tolok mengaku, sudah melakukannya koordinasi dengan PT Pertamina terkait stok minyak tanah untuk Kabupaten Sikka dan stoknya masih ada.

Baca juga: LIPSUS: Gubernur Melki Menangis, Ribuan Umat Hadiri Pemakaman Uskup Petrus Turang

Sementara itu, distribusi dari PT Pertamina ke agen berjalan dengan baik, kemudian dari agen ke pangkalan pun berjalan baik.

Kandidus Tolok berharap, Kedepannya penataan pangkalan minyak tanah harus sesuai kepadatan penduduk.

Pihaknya akan mengawasi pangkalan minyak tanah untuk menjual sesuai radius dari pangkalan tersebut. (awk)

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS

Berita Terkini