Ia berharap, semua bentuk keperluan dan kepedulian ini di data dengan baik, agar dapat meneruskan ke Pemerintah Pusat terkait bantuan lebih maksimal.
"Saat ini dengan keterbatasan kita, semua masyarakat dan stakeholder harus gotong royong. Saya lihat ada relawan dari gereja, LSM, umat Muslim, umat Katolik," gambarnya.
Baca juga: Pastikan Pembangunan SMA Unggul Garuda di TTS, Gubernur NTT Telepon Wamen Prof Stella Christie
Terkait tindak lanjut pemerintah terkait penanganan dan relokasi, ia mengaku belum ada rapat bersama forkopimda dan pemda, sehingga penanganan dilapangan menurutnya kurang terarah dan evakuasi khusus harta benda yang terkesan agak lambat.
"Tagana dan BPBD terbatas. Kita butuh dukungan dan kerjasama dari teman-teman forkopimda juga," jelasnya.
Salah satu solusi yang ditawarkan oleh pemerintah provinsi adalah hunian DLK Soe. Menurutnya, jika jadi digunakan, masyarakat Kuatae sebagian akan tinggal di lokasi ini hingga relokasi selesai.
"Untuk makan minum tentu kita masih bantu, ada dapur umum baik di GOR maupun di lokasi bencana untuk yang evakuasi harta benda. Tapi di DLK ini bagus, kalau sebagian pindah kesana mungkin sedikit lebih nyaman," tambah Mordekai. (any)
Ikuti Berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS