Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Charles Agar
POS-KUPANG.COM, BAJAWA - Sekolah Tinggi Pertanian Flores Bajawa, Kabupaten Ngada, NTT, membangun kerja sama dengan Lembaga Pelatihan Kerja (LPK) Musubu dalam peluang magang di negara maju Jepang.
Kerja sama dan kolaborasi ini ditandai dengan penandatanganan Memorandum Of understanding atau nota kesepahaman kedua lembaga, di Aula Stiper Flores Bajawa, Jumat 28 Maret 2025,pukul 10:30 Wita.
Vonny Francis Yuki, Deputi, Finance dan Partnership LPK Musubu mengatakan, Stiper Flores Bajawa memiliki potensi yang sangat bagus dengan lulusan yang siap ditempatkan di mana saja.
Kata Vonny, lulusan siap kerja itu yang sangat dibutuhkan di Jepang, dengan spesifikasi jurusan masing-masing mahasiswa saat magang kerja.
LPK Masubu akan dibimbing khusus oleh selama kurang lebih 5 bulan. Dalam pelatihan selama lima bulan ini siswa akan diuji kemudian yang lulus akan langsung diberangkatkan sementara yang belum lulus akan kembali diberikan bimbingan.
Sementara kemampuan teknis untuk jalur magang akan diperkuat kompetensi teknis saat berada di negara tujuan Jepang.
Vonny mengatakan, dengan pasar tenaga kerja di Jepang, sangat Potensial bagi Stiper Flores Bajawa untuk mengirimkan Mahasiswa baik untuk magang kerja maupun lulusan yang siap kerja.
Sementara Direktur LPK Musubu, Isye Trombine mengatakan, perlindungan dan keselamatan terhadap pekerja sangat terjamin.
Musubu kata dia, bekerja berdasarkan prosedur yang ditetapkan oleh pihak Pemerintah Indonesia dan Pemerintah Jepang.
“Sehingga tidak ada tidak terjaminnya hak-hak mereka segalanya, kontrakpun kami baca satu-satu, kalau ada standar yang tidak sesuai oleh Musubu kami tolak, “ kata Isye.
Ia juga menekankan bahwa tagline dari LPK Musubu adalah akses kerja dan transparansi.
“Tagline LPK Musubu adalah akses kerja dan transparansi, “ tambahnya.
Baca juga: Mahasiswa Prodi Peternakan STIPER Bajawa Galang Donasi Bantu Korban Letusan Gunung Lewotobi
Sementara Ketua Stiper Flores Bajawa, Nikolaus Noywuli mengatakan, ada beberapa alasan mengapa pentingnya membangun kerja sama dan kolaborasi magang dan kerja di luar negeri (Jepang):
Pertama Ia katakan, kampus harus memastikan lulusannya bekerja sehingga tidak menghasilkan sarjana pengangguran.
Menurut Nikolaus, tugas kampus selain melahirkan sarjana hal yang tidak kala penting juga memastikan lulusan terserap di pasar kerja.
“Kampus harus bertanggungjawab untuk memastikan ketersediaan lapangan kerja dan kemampuan lulusan untuk masuk dunia kerja, “ ungkap Niko.
Selain itu Ia katakan, ada tiga tantangan sarjana pertanian dan peternakan hari ini antara lain, bertambahnya fungsi pertanian seperti menghasilkan energi dan estetika.
Kedua, sempitnya lahan pertanian yang menuntut penggunakan teknologi tinggi dan tantangan global akan tingginya permintaan pangan dan kesejahteraan petani.
“Petani di Jepang, Israel, Amerika, petaninya kaya dan sejahtera, bagaimana dengan kita? Non petani yang kaya dan sejahtera, “ imbuhnya.
Menurut Dia, salah satu solusi atas tantangan -tantangan itu adalah terus belajar dan kerja diluar negeri.
“Salah satu solusinya belajar lagi dan kerja di luar negeri. Juli 2025 mulai di fasilitasi 10 orang dari Stiper diberangkatkan ke Jepang angkatan pertama, “pungkasnya.
Hadir dalam kegiatan ini Ketua Yasukda Ngada Romo Silverius Betu, Warek 1 dan 2, Romo Rofinus Neto Wuli, para dosen dan ratusan mahasiswa dan mahasiswi. (cha)
Ikuti Berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS