TTS Terkini

Tanah Longsor di Desa Kuatae TTS, Emy Nomleni Minta Warga Direlokasi

Editor: Eflin Rote
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ketua DPRD Nusa Tenggara Timur, Emilia Julia Nomleni

Laporan reporter POS-KUPANG.COM, Maria Vianey Gunu Gokok

POS-KUPANG.COM, SOE - Ketua DPRD Nusa Tenggara Timur, Emilia Julia Nomleni turun langsung mengunjungi posko dan lokasi bencana tanah longsor di Desa Kuatae, Kecamatan Kota Soe, Timor Tengah Selatan (TTS).

Menurutnya, dalam mengatasi bencana ini, pemerintah baik provinsi maupun kabupaten harus berkolaborasi.

"Bencana tanah longsor di Desa Kuatae itu, BPBD pronvinsi sudah ada bersama-sama dengan pemerintah kabupaten dan penanganannya sedang berjalan," ujar Emy.

Ia menjelaskan penanganannya tentu akan tetap melihat apa yang menjadi kebutuhan kebutuhan baik  pemerintah kabupaten, provinsi maupun pusat  diminta untuk bisa saling berkoordinasi.

Emy turun langsung ke lokasi bencana longsor tersebut. Ia mengatakan solusi bagi bencana ini yakni harus dilakukan relokasi. 

"Kami sudah diskusi dengan Pak Bupati, ada beberapa tempat yang sudah disiapkan. Sementara dan itu nanti butuh juga sosialisasi kepada masyarakat," jelasnya.

Menurut Emy, orang berpindah ini tidak gampang kadang-kadang soal history hati yang masih melekat di tempat tentu ini membutuhkan sebuah proses, tetapi penampungan juga tidak bisa lama sehingga kita berharap semuanya bisa lebih cepat.

"Orang membangun rumah ini dengan berdoa dan bekerja. Terkadang hati akan berat meninggalkan rumah, apalagi yang bertahun-tahun menempatinya. Saya berkeliling di posko, para mengungsi berkata merindukan rumah mereka," jelas Emy lagi.

Ia pun menjelaskan kondisi bencana yang semacam tak ada habisnya di TTS. Salah satuny sungai yang sudah mulai tergerus.  

"Saat ini memang penanganan darurat tapi kita butuh penanganan yang serius dan permanen untuk membantu entah itu normalisasi Kali. Hanya memang hari ini kita masih butuh anggaran yang cukup karena kalau dari Dana Tak Terduga (DTT) yang disiapkan itu termaksud kecil, DTT juga  tidak hadir di TTS tapi di semua yang terkena bencana," jelas Emy yang juga anak tanah Soe.

Baca juga: Trauma Healing dan Bantuan Nyata, Aksi YNS untuk Korban Bencana Kuatae TTS 

Ia berharap mendapat campur tangan dari pemerintah pusat terkait infrastruktur di TTS yang rata-rata ini ada masyarakat yang bahkan terisolasi apalagi dengan hujan begini banjir sehingga tidak dapar melintas sementara.

"Kami berharap pemerintah pusat juga melihat kondisi ini untuk bisa membantu daerah dalam penyelesaian upaya penanganan bencana yang ada Nusa Tenggara Timur," harap Emy.

Ia juga menekankan tindakan mitigasi bencana sangat penting dan harus masif dilakukan ditengah masyarakat. Kesulitan yang dihadapi saat ini karena alam kita ini berada dalam kondisi sangat rentan. Mitigasi itu harus sangat dibutuhkan dengan secara terus-menerus. 

"Memberikan sosialisasi dan edukasi bencana, apapun itu, memang prosesnya harus dari situ sehingga kita berharap tidak hanya pemerintah yang melakukan mitigasi tetapi masyarakat sudah harus peka terhadap lingkungan, peka terhadap keadaan," terangnya.

Menurutnya kolaborasi menjadi penting karena dalam situasi bencana ini tidak boleh berjalan sendiri-sendiri. Akan sangat efektif jika diperkuat kolaborasi.

"Karena pasti teman-teman kabupaten juga tidak cukup mampu untuk menangani seluru infrastruktur yang sedang rusak. Oleh karena itu menurut saya kolaborasi menjadi penting. Pemerintah harus hadir untuk bertanggung jawab. Meski tidak tuntas tetapi dapat meringankan beban masyarakat," tegas Emy. (any)

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS

Berita Terkini