Berita Internasional

Kisah Menarik dari Jepang yang Mulai Kewalahan karena Populasi Turun Drastis 

Editor: Dion DB Putra
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

POPULASI TURUN DRASTIS - Gunung Fuji yang menjadi ikon Jepang. Negara itu mengalami penurunan populasi secara drastis dalam satu dekade terakhir.

"Tapi secara umum dapat dikatakan kebutuhan tenaga kerja asing di Jepang masih sangat tinggi untuk beberapa tahun ke depan," tuturnya.

Untuk sektor-sektor strategis lapangan kerja di Jepang bagi Pekerja Migran Indonesia (PMI) dalam skema Specified Skilled Worker (SSW), Al Aula menyebutkan beberapa di antaranya, yaitu: Keperawatan Industri manufaktur produk Konstruksi Pembuatan kapal dan mesin kapal Perbaikan.

Perawatan mobil Industri penerbangan Perhotelan Pertanian Perikanan dan budidaya perairan Transportasi mobil Transportasi kereta api Perhutanan dan perkayuan 

"KBRI secara terus menerus menyampaikan ke para calon pekerja Indonesia yang berniat ke Jepang untuk secara cermat mempelajari jenis pekerjaan yang akan diemban dan juga isi dari kontrak kerja, (serta) menguasai bahasa Jepang untuk kepentingan kerja dan juga kehidupan sehari-hari menjadi kunci yang penting untuk bisa memulai karier di sini," demikian

Jutaan Rumah Kosong

Menurun drastisnya penduduk Jepang membuat jutaan rumah menjadi kosong alias tanpa penghuni.

Dikutip dari Kompas.com, menurut data yang dirilis bulan April 2024,  jumlah rumah kosong di Jepang melonjak menjadi nyaris 4 juta unit selama 20 tahun terakhir.

Sekitar 3,85 juta rumah kosong secara nasional pada 2023, kira-kira 80 persen lebih banyak dibandingkan tahun 2003. 

Menurut tinjauan Kementerian Dalam Negeri Jepang yang dilakukan setiap lima tahun, jumlah rumah kosong melonjak 360.000 dibandingkan tahun 2018. 

Dengan jumlah penduduk tertua kedua di dunia dan angka kelahiran sangat rendah, fenomena rumah kosong jamak ditemui di wilayah pedesaan Jepang. 

Banyak di antaranya milik orang-orang yang tinggal di kota-kota besar dan merupakan warisan keluarga, tetapi tidak mampu atau tidak mau merenovasinya. 

Pihak berwenang kemudian mendesak para pemilik menghancurkan, menjual, atau menggunakan kembali properti mereka itu, serta menerapka  undang-undang yang menetapkan bangunan harus tunduk pada peringatan resmi. 

Angka kelahiran di Jepang turun ke titik terendah baru pada 2023, menurut data pemerintah pada Februari. Jepang kini mengalami jumlah kematian dua kali lebih banyak dibandingkan angka kelahiran.

Sumber: Kompas.com

 

Berita Terkini