Ketua DPP PKB Abdul Halim Iskandar meminta kader PKB tidak saja berada di posisi legislatif. Namun, bisa tersebar di berbagai aspek yang bermuara pada kesejahteraan masyarakat.
Gus Halim juga memuji kepemimpinan Alo Malo Ladi di NTT. Dia menyebut Alo cermat dalam mengambil kebijakan politik di PKB. Ia sempat mengungkit Pilpres saat mengusung Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar.
Kekhawatiran sempat muncul dengan posisi PKB di NTT. DPP PKB khawatir dengan situasi yang bisa berimbas pada penerimaan masyarakat terhadap PKB. Lewat berbagai pertemuan, alhasil PKB tetap mendapat posisi yang tidak di tergoyahkan saat Pileg.
"Kita di NTT dalam rangka agar anggota DPR di DPR RI, Provinsi dan kabupaten/kota, bisa mendapatkan penilaian obyektif dari DPP," kata dia.
Gus Halim menyampaikan terima kasih. Ia mewakili Cak Imin, Ketua Umum PKB yang tidak sempat hadir. Halim berkata, provinsi NTT terus mengalami kenaikan perolehan kursi legislatif. DPP PKB berharap agar pada Pemilu selanjutnya terus menambah perolehan kursi DPRD.
Ia cerita keterpurukan PKB tahun 2009 lalu. Dia bilang, ada orang yang berupaya menyusupi PKB untuk menghancurkan PKB. Ketidak-solidan, menjadi alasan utama PKB terpuruk.
Cak Imin kemudian mengambil alih kepemimpinan dan membawa PKB kembali ke masa jayanya hingga saat ini. Baginya fondasi perjuangan PKB ada pada Mars dan himne, disamping pedoman berpolitik.
Dia mengatakan, sistem pelaporan ini akan memberi penilaian dari DPP untuk anggota fraksi maupun kepala daerah. Sistem ini juga memuat akun sosial media sosial dari tiap anggota DPRD PKB.
Nantinya, akan ada seorang operator yang bertugas untuk melakukan perekaman terhadap aktivitas DPC dan anggota fraksi PKB. Setelah Bimtek, akan dilakukan monitoring untuk dilakukan evaluasi dan pendampingan.
"Ini bukan saja di NTT, tapi seluruh Indonesia," sebut dia. (fan)
Ikuti Berita POS-KUPANG.COM Lainnya di GOOGLE NEWS