Opini

Opini: Cabai Melejit, Rakyat Menjerit

Editor: Dion DB Putra
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi - Penjual cabai di Pasar Inpres Naikoten, Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur.

Pemerintah sebenarnya telah melakukan berbagai upaya untuk meredam lonjakan harga cabai dan sayur-mayur. Di beberapa daerah, distribusi bantuan berupa cabai murah juga dilakukan untuk membantu masyarakat. 

Meski demikian, solusi jangka panjang seperti perbaikan sistem distribusi dan peningkatan produktivitas petani masih sangat dibutuhkan. Para petani mengeluhkan mahalnya biaya produksi akibat pupuk dan pestisida yang juga mengalami kenaikan harga. 

Mereka berharap ada subsidi yang memadai dari pemerintah agar biaya produksi dapat ditekan, sehingga harga jual cabai di tingkat petani tetap kompetitif. 

Selain itu, perlu ada pembenahan infrastruktur pertanian untuk mengurangi dampak buruk cuaca terhadap hasil panen. 

Lonjakan harga cabai yang melejit dan menjadikan rakyat menjerit ini menjadi pengingat akan pentingnya menjaga ketahanan pangan, terutama untuk komoditas strategis. 

Diperlukan sinergi antara pemerintah, petani, dan pelaku usaha untuk menciptakan ekosistem yang lebih stabil. 

Tanpa langkah konkret, rakyat kecil akan terus terjepit oleh mahalnya harga kebutuhan pokok, sementara peluang untuk meningkatkan kesejahteraan petani juga semakin sulit tercapai. (*)

Berita Terkini