POS-KUPANG.COM – Bank BRI dan BNI berkomitmen untuk mendukung Program Pemerintahan Prabowo antara lain melalui penyediaan dana KUR 2025.
Karena itu BRI dan BNI yang tergabung dalam Himpunan Bank Negara ( Himbara ) telah menyiapkan Strategi Khusus Penyauran KUR 2025.
Pemerintah telah menetapkan target penyaluran KUR 2025 senilai Rp300 triliun pada 2025.
Direktur Utama PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) Royke Tumilaar menyatakan bahwa BNI akan menyelaraskan sektor kredit sesuai dengan program pemerintah tersebut.
Baca juga: INFO KUR 2025:Mentan Amran Pastikan Petani Bisa dapat Pinjaman Rp 100 Jut dari Himbara Tanpa Jaminan
Sebelumnya, Royke juga akan melanjutkan perbaikan kualitas kredit sebagai salah satu fokus bisnis BNI pada tahun ini. Berdasarkan presentasi perusahaan, per September 2024, rasio kredit bermasalah atau non-performing loan (NPL) gross BNI berada pada level 2,0 persen.
Jumlah itu mengiringi penyaluran kredit BNI yang sebesar Rp735 triliun pada periode yang sama. Penyaluran KUR BNI sendiri mencapai Rp36,6 triliun hingga bulan kesembilan tahun lalu.
Strategi BRI
Adapun, sektor pertanian juga menjadi penopang utama dalam penyaluran KUR BRI 2025I.
Direktur Bisnis Mikro BRI Supari menyatakan bahwa realisasi KUR 2024 lalu di sektor pertanian mencapai Rp69,60 triliun per November 2024.
Jumlah itu setara dengan 39,62?ri keseluruhan nilai KUR BRI sebesar Rp175,66 triliun pada periode yang sama.
Selain pertanian, jumlah tersebut diberikan kepada 3,7 juta debitur UMKM sektor produktif lainnya seperti perdagangan dan perikanan. Menurut Supari, hal ini merupakan salah satu langkah mewujudkan visi Asta Cita pemerintah baru.
Baca juga: Simulasi Cicilan KUR BRI 2025, Pinjam Rp 200 Juta di Bank BRI Tenor 60 Bulan, Cek Syarat
"Melalui KUR, kami tidak hanya menyediakan pembiayaan, tetapi juga memberdayakan UMKM agar mampu tumbuh lebih berkelanjutan," katanya dalam keterangan tertulis, Senin (9/12/2024) lalu.
Diberitakan sebelumnya, pemerintah memutuskan untuk mengerek target penyaluran Kredit Usaha Rakyat menjadi Rp 300 triliun pada 2025.
Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan bahwa keputusan tersebut diambil dengan mempertimbangkan kecukupan anggaran subsidi bunga/subsidi marjin KUR Tahun Anggaran 2025.
Harapannya, pembiayaan yang disalurkan dapat menjangkau lebih banyak UMKM dan memberikan dampak yang lebih besar bagi perekonomian dalam negeri.