Oleh : Pater Leo Kleden
POS-KUPANGCOM - Renungan Harian Katolik Minggu 15 Desember 2024, Bersukacitalah Tuhan Sudah Dekat
Minggu Adven 3
Zef 3: 14-18a
Flp 4: 4-7
Injil : Luk 3: 10-18
1. Minggu 3 Adven biasa disebut Minggu 'Gaudete'
(Bersukacitalah) menurut kata-kata Rasul Paulus: "Bersukacitalah senantiasa dalam Tuhan! Sekali lagi kukatakan: Bersukacitalah! Hendaklah kebaikan hatimu diketahui semua orang.
Tuhan sudah dekat."⚘
2. "Tuhan sudah dekat" bukan dalam arti ruang waktu, melainkan dalam arti personal, yaitu bahwa Tuhan menyayangi umat-Nya. Inilah alasan dasar sukacita kita. Karena itu Rasul Paulus meneruskan:
"Damai sejahtera Allah, yang melampaui segala akal, akan memerihara hati dan pikiranmu dalam Yesus Kristus."
Baca juga: Renungan Harian Katolik Minggu 15 Desember 2024, Penantian Penuh Sukacita
3. Tema 'sukacita' ini disuarakan juga oleh nabi Zefanya dalam Bacaan Pertama: "Bersorak-sorailah, hai Puteri Sion, bertempik-soraklah hai Israel!"
"Tuhan Allahmu ada di antaramu sebagai pahlawan yang memberi kemenangan."
Dasar utama sukacita kita ialah penyelamatan oleh Allah yang hadir di tengah umat-Nya.
4. Tetapi Tuhan tidak dapat menyelamatkan manusia tanpa kerja sama manusia. Karena itulah dalam kisah Injil hari ini Yohanes Pembaptis menyerukan pertobatan melalui tindakan nyata dalam dua bentuk:
a) Karya cintakasih: "Barangsiapa mempuyai dua helai baju, hendaklah ia membaginya dengan yang tidak punya, dan barangsiapa mempunyai makanan, hendaklah ia berbuat juga demikian."
Tindakan kasih sekecil apa pun akan membawa sukacita bagi mereka yang sedang bersusah.
b) Karya keadilan: Keadilan terwujud dengan menghormati dan tindak memulihkan hak-hak orang lain:
"Jangan menagih lebih banyak dari pada yang telah ditentukan bagimu."
"Jangan merampas dan jangan memeras, dan cukupkanlah dirimu dengan gajimu."
Karya keadilan membawa sukacita bagi mereka yang hak dan martabatnya dipulihkan kembali.
Karya keadilan dan cintakasih mewujudkan sukacita Injili, tanda kehadiran Allah yang menyelamatkan.
Tanpa itu kita tidak akan menemukan sukacita sejati dalam Tuhan.
5. Yohanes, perintis jalan bagi Almasih, membaptis orang dengan air tanda tobat, tapi penyelamatan sepenuhnya dilaksanakan oleh Almasih.
Dialah "yang membaptis dalam Roh Kudus dan api," dan menyucikan kita yang berdosa ini menjadi anak-anak Allah, yang sanggup menyapa Tuhan dengan nama "Abba, ya Bapa".