Renungan Harian Katolik

Renungan Harian Katolik Selasa 10 Desember 2024, Tuhan Mencintai yang Hilang

Editor: Rosalina Woso
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

RP. John Lewar SVD menyampaikan Renungan Harian Katolik Selasa 10 Desember 2024, Tuhan Mencintai yang Hilang

Oleh : Pastor John Lewar SVD

POS-KUPANG.COM - Renungan Harian Katolik Selasa 10 Desember 2024, Tuhan Mencintai yang Hilang

Biara Soverdi St. Yosef Freinademetz STM Nenuk Atambua Timor

Hari biasa Pekan II Adven
Lectio: Yesaya 40:1-11; Mazmur 96:1-2,3,10ac,11-12,13;
Matius 18:12-14.

Meditatio:
Injil Matius (18:12-14) hari ini mengemukakan perumpamaan tentang domba yang hilang. Dikisahkan bahwa seorang gembala berusaha mencari seekor domba yang hilang.

Sang gembala meninggalkan 99 domba yang lain dan pergi mencari domba yang tersesat. Dia tidak lagi
berpikir tentang kenyamanan domba-domba yang berkumpul bersamaan dalam satu tempat, tetapi konsentrasi dan pusat perhatiannya terfokus pada yang hilang.

Baca juga: Renungan Harian Katolik Minggu 8 Desember 2024, “Siapkanlah Jalan Bagi Tuhan” 

Yang sangat menarik bahwa jika ia berhasil menemukannya, lebih besar kegembiraannya atas yang seekor itu dari pada yang ke-99 ekor yang tidak tersesat.

Tuhan Yesus mengatakan: “Demikian Bapa-mu yang di surga tidak menghendaki supaya seorang pun dari anak-anak ini hilang.”

Perumpamaan yang disampaikan Yesus ini adalah gambaran Cinta dan belaskasihan Allah bagi manusia tanpa batas.

Bapa sama seperti gembala yang baik yang selalu menjaga dan memelihara, membimbing dan mengarahkan dombanya kepada sumber air yang tenang dan padang rumput yang hijau.

Domba sama seperti manusia yang karena kebebasan yang diberikan cenderung untuk melepaskan diri dari kumpulan atau kawanannya. Ia selalu berjuang untuk hidup sendiri tanpa kontrol dari orang lain.

Namun bapa yang baik selalu berjuang dengan penuh kesabaran untuk mencari yang hilang sampai menemukannya kembali.

Bahkan sukacitanya sangat besar ketika Ia menemukan yang seekor daripada 99 ekor yang tetap ada bersamanya. Bapa selalu mencintai yang hilang karena tujuannya adalah semua orang dapat diselamatkan. Dalam kehidupan seharian, kita selalu bertindak seperti domba yang hilang.

Karena kebebasan yang diberikan, kita selalu berjuang untuk menggunakan kebebasan itu seluas-luasnya tanpa memperhitungkan akibatnya bagi diri sendiri, orang lain, alam ciptaan dan Tuhan.

Kita ingin tidak dikontrol oleh orang lain, mengikuti kemauan diri sendiri, mencapai kepuasan diri sendiri yang pada akhirnya membahayakan diri sendiri dan orang lain.

Kita seperti domba yang karena keasyikan makan rumput tidak mendengarkan arahan dari gembala. Atau kita seperti domba terlalu kekenyangan sehingga enggan untuk bangun dan mengikuti kawanan yang lain.

Kita sering terlena dengan yang kita peroleh hari ini sehingga lupa akan adanya hari esok dan seterusnya. Bapa kita adalah bapa yang baik yang selalu mencari dan membawa pulang anaknya yang hilang.

Halaman
12

Berita Terkini