"Semua pihak perlu duduk bersama dan membicarakannya. Mundur satu langkah tidak apa-apa tapi kita bisa maju lebih lincah ke depannya. Kami akan sangat serius dan mendorong semua pihak agar bisa duduk bersama. Ini sesuatu yang tiap tahun kita hadapi, saya kira keberatan pengusaha harus kita pertimbangkan tapi kesejahteraan buruh juga harus diutamakan," ujarnya.
Terpisah, Kepala Dinas Ketenagakerjaan NTT, Silvya Peku Djawang, Asisten Pemerintahan Setda NTT Erni Usboko dan Sekda NTT, Kosmas Lana yang dikonfirmasi mengenai penolakan dari kalangan pengusaha itu, tidak memberikan respons. Pesan WhatsApp dan panggilan seluler sejak Jumat petang tidak ditanggapi tiga pejabat Pemprov NTT ini. (fan)
Ikuti Berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS