Dalam alasannya, Dika menyebut, tidak pantas seorang yang banyak bicara tentang agama mengucapkan kalimat kasar kepada orang lain di depan umum.
Apalagi, menurut dia, Presiden Prabowo dalam pidatonya sangat jelas sangat menghormati, menghargai mereka yang bekerja sebagai pedagang, tukang bakso, nelayan dan yang lainnya karena menghasilkan uang secara halal.
Baca juga: Gus Miftah Minta Maaf Usai Mengejek Penjual Es Teh Hingga Viral di Media Sosial
Oleh karenanya, Dika mengatakan, sikap atau tindakan Miftah Maulana terhadap pedagang es teh tersebut secara tidak langsung mencoreng citra pemerintahan.
Sehingga, dia meminta agar Miftah segera dicopot dari jabatannya. “Apa yang dilakukan oleh Gus Miftah adalah gambaran karakter beiau. Karena hal seperti ini sudah terjadi beberapa kali. Untuk itu, agar jajaran bapak sejalan dengan bapak, segera copot Gus Miftah!” tulis Dika dalam petisinya dikutip dari laman change.org.
Selain petisi yang dibuat oleh Dika Prakasa, ada enam petisi lainnya yang intinya hampir sama, yakni meminta Miftah Maulana dicopot atau mengundurkan diri.
Antara lain petisi “Desak Gus Miftah atau Miftah Maulana Habiburrahman mundur dari jabatannya”. Lalu, petisi Copot Gus Miftah dari Jabatan Utusan Khusus Presiden!”, dan “Berhentikan Gus Miftah dari Jabatan Staf Khusus Presiden”.
Namun, petisi yang dibuat Dika Prakasa yang lebih banyak mendapat tanda tangan dari publik. Hanya saja, jika dijumlahkan semuanya maka lebih dari 80.000 orang sudah menandatangani tujuh petisi tersebut.
Terkait polemik yang dibuat Miftah Maulana, Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad menyatakan sudah meminta pemerintah untuk mengevaluasi kinerja para utusan presiden. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com
Ikuti berita POS-KUPANG.COM lain di GOOGLE NEWS