Moshe Yaalon, mantan menteri pertahanan pada pemerintahan Netanyahu periode 2013 hingga 206, menuding pemerintah dan militer Israel telah melakukan kejahatan perang dan pembersihan etnis Palestina di Jalur Gaza. Tak sekadar pembersihan etnis, Yaalon menyebut bahwa kelompok garis keras di pemerintahan Netanyahu ingin menguasai tanah Palestina dan membangun permukiman warga Yahudi di atasnya.
”Mereka mengarahkan kita untuk menduduki, mencaplok, dan pembersihan etnis. Lihat saja di Gaza utara,” katanya, dikutip dari laman NY Times. Dia menambahkan, pemerintah Israel tengah mengupayakan dan memperluas pembangunan permukiman warga Yahudi di Gaza, sebuah gagasan yang didukung oleh politisi sayap kanan pemerintahan Netanyahu.
”Mereka pada dasarnya membersihkan wilayah dari orang Arab,” katanya, merujuk pada kota-kota di Gaza utara, wilayah yang menjadi sasaran serangan Israel.
Dalam wawancara lain dengan stasiun radio Reshet Bet, dia mengatakan, tindakan Israel tersebut merupakan kejahatan perang. ”Pada akhirnya, mereka melakukan kejahatan perang,” katanya.
Ini merupakan pernyataan terkeras yang pernah dilontarkan seorang mantan pejabat pemerintah terhadap pemerintahan sayap kanan garis keras Netanyahu.
Yaalon, mantan kepala staf Angkatan Darat, mengatakan, pemerintahan Netanyahu dan militer berupaya untuk menyembunyikan fakta yang sesungguhnya dari jangkauan rakyat Israel. Akan tetapi, besarnya jumlah korban di kalangan warga sipil dan kerusakan masif yang ditimbulkan operasi militer Israel, hal itu tidak bisa disembunyikan lagi.
Pernyataan Yaalon tidak terlepas dari pernyataan yang dikeluarkan Menteri Perumahan Israel Yitzhak Goldkhopf saat mengunjungi perbatasan Gaza, Kamis pekan lalu. Dia menyatakan dukungannya untuk membangun kembali permukiman di wilayah tersebut, yang pernah dikuasai Israel 19 tahun lalu.
”Permukiman Yahudi di sini adalah jawaban atas serangan mengerikan (7 Oktober 2023) dan jawaban atas Pengadilan Kriminal Internasional di Den Haag,” kata Goldknopf, seperti dikutip media Israel.
Para pendukung Netanyahu menolak pernyataan Yaalon. Menteri Keamanan Nasional sayap kanan Itamar Ben Gvir mengatakan bahwa Israel sangat malu karena memiliki sosok seperti Yaalon sebagai panglima militer dan menteri pertahanan.
Hal serupa disampaikan Partai Likud. Partai ini mengecam pernyataan Yaalon sebagai omong kosong dan tindakannya itu merupakan hadiah bagi Pengadilan Kriminal Internasional dan musuh-musuh negara. (kompas.id/reuters)
Ikuti berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS