Gunung Ranakah Naik Status
Gunung Anak Ranaka Manggarai Naik Status Waspada, Patrick Ndendong Minta Warga Tenang dan Waspada
Hasil pengamatan lapangan, teramati asap yang bersumber di bawah kubah di sisi barat laut dan barat daya.
Penulis: Robert Ropo | Editor: Oby Lewanmeru
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Robert Ropo
POS-KUPANG.COM, RUTENG -- Gunung Api Anak Ranaka di Kabupaten Manggarai, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) naik status dari level 1 (normal) menjadi Level 2 (Waspada) terhitung mulai tanggal 3 Desember 2024 pukul 08:00 Wita.
Karena itu, Camat Wae Ri'i, Patrick Ndendong, mengimbau kepada seluruh masyarakat di Kecamatan Wae Ri'i agar tetap tenang dan selalu waspada.
"Karena suratnya baru saya terima, diimbau agar warga tetap tenang dan waspada," Ujar Patrick melalui pesan WhatsApp kepada POS-KUPANG.COM, Selasa 3 Desember 2024 malam.
Patrick mengatakan, surat resmi dari Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) terkait aktivitas vulkanik gunung api Anak Ranaka dari satus normal ke waspada itu juga sudah pihaknya teruskan ke seluruh pemerintah Desa se-kecamatan Wae Ri'i.
"Kebetulan sekali kami sudah dapat surat pemberitahuan dari Pemerintah Pusat yang ditujukan ke Bapak Gubernur NTT dan Bapak Bupati Manggarai sehingga sudah kami teruskan ke desa-desa se-Kecamatan Wae Ri'i," ujar Patrick.
Diberitakan sebelumnya Berdasarkan salinan surat dari Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melalui Kepala Badan Geologi, Muhammad Wafid A.N yang diperoleh POS-KUPANG.COM, Selasa 3 Desember 2024 malam, menerangkan, hasil evaluasi aktivitas vulkanik gunung Anak Ranakah, Kabupaten Manggarai, Provinsi Nusa Tenggara Timur, periode 1 November – 2 Desember 2024
Dimana pengamatan Visual
Gunung api terlihat jelas hingga tertutup kabut. Asap kawah tidak teramati. Cuaca cerah hingga hujan, angin lemah hingga kencang ke arah Utara, Barat, dan Barat Laut. Suhu udara sekitar 15 – 28°C.
Pengamatan Instrumental
Kegempaan yang terekam pada periode ini adalah sebagai berikut: 18 kali gempa lowfrequency/LF, 1 kali gempa vulkanik dangkal, 25 kali gempa vulkanik dalam. Terekam gempa yang berkaitan dengan aktivitas tektonik, yakni 57 kali gempa tektonik lokal dan 132 kali gempa tektonik jauh.
Muhammad menerangkan berdasarkan evaluasi, pertama pengamatan visual selama periode 1 November - 2 Desember 2024 tidak ada anomali asap dari kawah atau pun kubah utama.
Hasil pengamatan lapangan, teramati asap yang bersumber di bawah kubah di sisi barat laut dan barat daya.
Baca juga: BREAKING NEWS: Gunung Anak Ranakah di Manggarai NTT Naik Status dari Normal ke Waspada
Aktivitas asap berwarna putih tipis dengan intensitas lemah.
Kedua, kegempaan masih didominasi oleh rekaman yang berkaitan dengan aktivitas
tektonik, baik itu berupa gempa tektonik lokal maupun tektonik jauh dan menunjukkan peningkatan signifikan.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.