POS KUPANG.COM -- Kabupa Ende tidak sekedar memiliki Danau Kelimutu yang ikonik dan peninggalamn Presiden Pertama RI di Kota Ende .
Kabupaten Ende juga memilki sejumlah spot wisata yang indaj dan unik seperti Desa Watu Raka .
Dikutup dari Jadesta . Desa Wisata Waturaka merupakan sebuah desa wisata yang terletak di Kecamatan Kelimutu Kabupaten Ende Provinsi Nusa Tenggara Timur.
Jaraknya dari Ende ibukota Kabupaten Ende sejauh 54 Km yang dapat ditempuh selama 2 Jam perjalanan menggunakan angkutan darat.
Letaknya bertahan di bawah kaki Gunung Kelimutu . Desa yang sebelah baratnya berbatasan dengan Desa Woloara, timur dengan Desa Detuena, utara dengan Desa Nuamuri Barat, Desa Nuamuri dan Desa Wolokoli.
Potensi pertanian holtikultura yang ada dan panorama keindahan alam yang memanjakan mata, udara bersih dan berhawa dingin serta dipadukan dengan nilai-nilai kearifan budaya yang sakral dan luhur, menjadikan Desa Waturaka telah dikembangkan secara swadaya dengan keterlibatan masyarakat yang luasnya menjadi sebuah desa wisata dengan konsep agro wisata.
Baca juga: Wisata NTT, Pulau Rutong di Ngada NTT, Wisatawan Bisa Berkemah di Alam
Yang dijual dari konsep agro wisata bukanlah potensi holtikuranya tapi justru aktivitas pertanian itulah yang ditawarkan kepada para wisatawan.
Para wisatawan yang pada umumnya adalah wisatawan manca negara itu mengajarkan bagaimana proses penyipan lahan, sistem pengairannya, proses penyiapan bibit, menanam, membersihkan hama sampai pada proses memanen hasil pertanian serta semua kegiatan yang berkaitan dengan aktivitas pertanian yang memiliki keunikan dan masih dilakukan secara tradisional sesuai kearifan masyarakat setempat.
Wisatawan melakukan semua aktifitas-aktifitas tersebut secara bersama-sama dan berinteraksi langsung dengan penduduk setempat.
Penduduk Desa Waturaka yang awalnya adalah petani-petani tradisional kini justru bertransformasi menjadi petani pariwisata. Semua potensi pariwisata yang ada digairahkan sebesar-besarnya untuk kesejahteraan masyarakatnya (Fai walu ana kalo).
Selain potensi agro wisata, potensi wisata alam yang ada di Desa Waturaka adalah seperti air terjun Muru Keba, pemandian air panas Liasembe, pemandian air panas Liasembe, pemandian air panas Kolorongo, sumber uap panas Mutu Lo,o. Yang tidak kalah menariknya adalah berbagai arakasi budaya yang dimainkan sanggar seni “ Nuwa Nai” dengan alat musik khasnya
Baca juga: Wisata NTT, Desa Wisata Keligejo, Pesona Warisan Budaya yang Masih Terjaga
“ Sato”. Di Indonesia mungkin hanya di Desa Waturaka yang sudah benar-benar menjadikan masyarakat desa sendiri sebagai subyek utama kegiatan keparwisataan di desanya. Mereka tidak lagi menjadi 'pemain cadangan” apalagi menjadi penonton tapi mereka sudah dijadikan “pemain-pemain utama”.
Inilah idealnya dan harus menjadi contoh bagi desa-desa wisata lainnya di Indonesia. Kalau selama ini kegiatan kepariwisataan yang diuntungkan adalah para pemilik modal atau kaum kapitalis tepatnya di Desa Waturaka masyarakatnya sendiri yang meningkat kesejahteraannya, mereka dibuat gembira ria dan bahagia atas potensi yang dimiliki.
Konsep pengembangan pariwisata yang dikembangkan di Desa Waturaka adalah Community Based Tourism (CBT) atau pariwisata berbasis masyarakat yaitu konsep pembangunan pariwisata yang mengutamakan dan mengedepankan partisipasi dan peran aktif.
Melalui konsep Community Based Tourism (CBT) atau pariwisata berbasis masyarakat maka segala aktifitas kepariwisataan mulai dari perencanaan, pengidentifikasian potensi, pelaksanaan sampai kepada diskusi semuanya dilakukan oleh masyarakat itu sendiri melalui sebuah lembaga yang bernama Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis).