Derap Nusantara

Optimisme Menggapai Indonesia Emas 2045 Lewat Membangun Desa

Editor: Alfons Nedabang
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Mendes PDT) Yandri Susanto saat pelepasan ekspor kendang Djembe atau dikenal dengan nama jimbe yang dikelola oleh BUMDes di Desa Ngoran, Kecamatan Nglegok, Kabupaten Blitar, Jawa Timur, Selasa (5/11/2024). Ekspor alat musik kendang jimbe itu senilai Rp17 miliar ke Tiongkok.

Program Penguatan Pengawasan Dana Desa. Mengingat besarnya dana desa, Kemendes berkomitmen untuk memperkuat pengawasan agar dana desa digunakan secara tepat sasaran untuk memaksimalkan pembangunan.

Program Percepatan Pembangunan Daerah Tertinggal. Pembangunan daerah tertinggal menjadi salah satu prioritas, karena wilayah-wilayah ini memiliki peran penting dalam mewujudkan Indonesia yang lebih merata.
Melalui rencana aksi Percepatan Pembangunan Daerah Tertinggal, Kemendes berkomitmen untuk memajukan 10.463 desa yang saat ini masih berstatus tertinggal dan desa sangat tertinggal.

Harapan Besar untuk Indonesia Emas 2045

Dari seluruh paparan tersebut, Komisi V DPR berharap agar 10 rencana aksi Kemendes PDT benar-benar mampu menggerakkan desa-desa Indonesia menuju kemajuan.

Anggota Komisi V DPR Hamka B. Kady mengungkapkan bahwa kerja Yandri di awal masa jabatannya memberikan “angin segar” bagi pembangunan desa. Ia merasa baru kali ini ada pemikiran yang segar dan komprehensif tentang pembangunan desa.

“Saya merasakan ada angin segar di dalam mencermati pembangunan desa. Baru hari ini, wawasan mengenai pemikiran-pemikiran pembangunan desa baru kita mulai,” kata Hamka.

Menurut Hamka, sebelumnya pembangunan desa cenderung berpusat pada hal-hal yang nyatanya tidak mampu berdampak langsung pada warga desa. Seperti, kemunculan program pendamping desa yang menyerap anggaran Rp1,9 triliun. 

"Dulu kalau kita (rapat) membahas Kementerian Desa, hanya membahas soal pendamping, pendamping kerjanya apa. Mudah-mudahan tidak seperti itu," ujar dia. 

Menurut dia, rencana aksi Yandri berpotensi besar dalam memajukan desa karena memang menyentuh hal-hal yang dibutuhkan desa, seperti digitalisasi dan pengembangan desa wisata.

Hal senada disampaikan pula oleh Ketua Yayasan Masyarakat Indonesia Emas (YMIE) Marsudi W Kisworo.

Menurut Kisworo, kemajuan desa dan generasi muda memang merupakan modal besar bagi Indonesia untuk maju menuju Indonesia Emas. Marsudi menekankan, jika Indonesia ingin maju, diperlukan upaya untuk membangun anak-anak muda dan desa-desa.

Kini, harapan besar itu digantungkan oleh sejumlah pihak kepada Yandri dan Kemendes PDT agar dapat menjalankan 10 rencana aksi untuk desa dengan baik sehingga Indonesia Emas 2045 yang berawal dari pembangunan desa dapat terwujud.

Saat ini, Yandri Susanto telah merancang pemanfaatan dana desa untuk ketahanan pangan sebesar 20 persen dari total pagu. Hal itu sebagaimana dituangkan dalam Peraturan Menteri Desa Tahun 2023 Nomor 13 tentang Petunjuk Operasional atas Fokus Dana Desa 2024.

Dengan porsi 20 persen dari dana desa yang akan digunakan untuk ketahanan pangan diperkirakan mencapai Rp14 triliun, Yandri mengharapkan setiap desa bisa mewujudkan swasembada pangan sehingga visi besar Presiden Prabowo Subianto mewujudkan Indonesia emas 2045 semakin mudah digapai. Hal itu karena seluruh kebutuhan pangan dapat terpenuhi, yang sebagian besarnya berasal dari desa.

Pembangunan desa bukan hanya tentang meningkatkan infrastruktur, melainkan juga menyangkut memperkuat fondasi sosial, ekonomi, dan budaya yang ada di masyarakat.

Halaman
1234

Berita Terkini