Perang Tanding di Adonara

Puluhan Personel BKO dan Tim Trauma Healing Polda NTT Dikerahkan Tangani Konflik di Adonara Barat

Penulis: Rosalia Andrela
Editor: Eflin Rote
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kabid Humas Polda NTT, Kombes Pol. Ariasandy, S.I.K., saat dimintai keterangan di Mapolda NTT

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Rosalia Andrela

POS-KUPANG.COM, KUPANG - Sebanyak 96 personel Bantuan Kendali Operasi (BKO) dari Polda NTT dikerahkan ke Kabupaten Flores Timur pada Selasa, 22 Oktober 2024 untuk memperkuat penanganan konflik yang terjadi di wilayah Adonara Barat. 

Personel BKO terdiri dari anggota Brimob, Samapta, Reskrim, Humas, Dokkes, dan tim SDM yang berperan dalam trauma healing, serta tambahan personel dari Polres Sikka, Brimob Batalyon B Sikka, dan Polres Ende.

Kabid Humas Polda NTT, Kombes Pol. Ariasandy, S.I.K., menyampaikan pengerahan personel bertujuan mendukung Polres Flores Timur dalam menjaga keamanan dan ketertiban di lokasi konflik. 

"Hari ini 96 personel BKO digeser ke Polres Flores Timur. Mereka akan berada di bawah kendali Kapolres Flores Timur, untuk memastikan penanganan optimal di lapangan," ujarnya.

Selain personel, Polda NTT juga mengirimkan kendaraan operasional khusus seperti mobil dapur lapangan, mobil water treatment, dan mobil watergen. 

Kendaraan ini diharapkan dapat membantu masyarakat yang terdampak, terutama dalam penyediaan air bersih dan kebutuhan pokok lainnya selama penanganan konflik.

Baca juga: Situasi di Adonara NTT Kondusif Pasca Bentrok, Aparat TNI-POLRI Disiagakan 

Ariasandy berharap kehadiran personel BKO ini, bersama dengan tim trauma healing, dapat mengembalikan situasi menjadi lebih kondusif dan membantu masyarakat yang terdampak secara fisik maupun mental. 

Pihak kepolisian, TNI, dan pemerintah daerah terus berkoordinasi untuk menjaga ketertiban dan menghindari eskalasi lebih lanjut.

Ariasandy juga mengimbau masyarakat, agar tetap tenang dan menyerahkan penyelesaian masalah kepada aparat yang bertugas. 

"Kami terus berkoordinasi dengan pemerintah daerah dan tokoh masyarakat setempat. Masyarakat diminta tidak terprovokasi dan menjaga agar situasi tetap damai," ucapnya. (cr19)

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS

Berita Terkini