Berita Timor Tengah Utara

Lakmas CW NTT Kritik Janji Kampanye Paslon di Pilkada TTU

Penulis: Dionisius Rebon
Editor: Kanis Jehola
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

VIKTOR MANBAIT - Direktur Lembaga Anti Kekerasan Masyarakat Sipil (LAKMAS) Cendana Wangi (CW) Nusa Tenggara Timur (NTT), Viktor Manbait.

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Dionisius Rebon 

POS-KUPANG.COM, KEFAMENANU - Direktur Lembaga Anti Kekerasan Masyarakat Sipil Cendana Wangi Nusa Tenggara Timur ( Lakmas CW NTT), Viktor Manbait memberikan kritik terhadap pasangan calon yang memberikan janji yang tampak mustahil saat pelaksanaan kampanye pasangan calon bupati dan wakil bupati Kabupaten TTU tahun 2024.

Menurutnya, kritik tersebut difokuskan kepada paslon yang menyampaikan janji dalam kampanye perihal mengupayakan pembangunan di Kabupaten TTU tanpa menggunakan APBD merupakan sebuah kemustahilan.

Dikatakan Viktor, cara sederhana mengukur program kegiatan pemerintah apakah itu program kegiatan prioritas atau bukan adalah dengan melihat penganggaran dalam APBD.

Proporsi penganggaran yang besar dan berkelanjutan menunjukkan prioritasnya program tersebut. Semakin tidak ada kontinuitas anggaran dikucurkan atau sedikit anggaran dalam program tersebut menerangkan kecilnya skala prioritas program atau kegiatan tersebut. 

"Sehingga bila ada program kegiatan dan tidak dianggarkan sama sekali dalam APBD, maka jelas apa yang dikampanyekan kepada publik akan program kegiatan yang akan dilakukan tidak membebani APBD atau sama sekali tidak dianggarkan dalam APBD adalah sebuah kemustahilan," ucapnya kepada POS-KUPANG.COM, Minggu, 6 Oktober 2024.

Hal ini  menunjukan mereka yang mengkampanyekan program atau kegiatan di luar APBD adalah mereka yang tidak paham dengan baik akan mekanisme pembangunan dan penganggarannya.

Viktor menilai, publik harus cermat dan jeli dalam melihat menilai calon pemimpin yang punya pengetahuan yang baik tentang pembangunan dan penganggaran sehingga tidak menyesal di kemudian hari. 

Baca juga: Pilkada TTU, KPU Teliti Berkas Administrasi Perbaikan Pasangan Calon

"Dalam pemilu kita memilih calon pemimpin yang  terukur kapasitas dana kapabilitasnya memimpin dan membangun daerah,"

Indikator ini dapat dilihat dari kampanye yang disampaikan apakah masuk akal dan dipahaminya dengan baik atau hanya sekedar retorika asal menjawab kebutuhan riil yang disampaikan masyarakat. 

Ia menghimbau para calon kepala daerah dan wakil kepala daerah, para tim kampanye dan tim sukses agar menjadikan momentum kampanye ini menjadi arena adu visi dan misi yang benar-benar memberi pengetahuan dan pemahaman yang bermutu akan program kegiatan yang akan dilakukan.

"Jadi kita butuh para pemimpin yang jujur dalam berkampanye yang benar-benar mendidik dan membawa harapan perubahan pada rakyat,"pungkasnya. (*)

Ikuti berita POS-KUPANG.com di GOOGLE NEWS

Berita Terkini