Politeknik Negeri Kupang

Pengelolaan Potensi Kelautan NTT untuk Kesejahteraan Masyarakat Pesisir

Penulis: Ray Rebon
Editor: Rosalina Woso
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Wahyuni Fanggi Tasik, S.Pi., M.Si., Ketua Jurusan Perikanan dan Kelautan Politeknik Pertanian Negeri Kupang.

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Ray Rebon

POS-KUPANG.COM, KUPANG - Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) memiliki potensi kelautan yang luar biasa, yang dapat menjadi sumber utama penghidupan bagi masyarakat pesisir. 

Namun, meskipun memiliki kekayaan alam di sektor kelautan, kesejahteraan masyarakat nelayan masih menghadapi berbagai tantangan. 

Menurut Wahyuni Fanggi Tasik, S.Pi., M.Si., Ketua Jurusan Perikanan dan Kelautan Politeknik Pertanian Negeri Kupang bahwa pemanfaatan potensi kelautan yang optimal memerlukan pendekatan yang berkelanjutan dan kolaborasi antara berbagai pihak.

Wahyuni menjelaskan bahwa untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat pesisir, terutama nelayan tradisional, diperlukan sinergi antara pemerintah, sektor swasta, akademisi, dan lembaga swadaya masyarakat (LSM). 

Baca juga: Kuliner NTT Nikmati Bana Chip Lumer Mahasiswa Politeknik Negeri Kupang di Kupang Car Free Day

Beberapa upaya strategis yang diperlukan antara lain pemberdayaan nelayan dengan teknologi yang ramah lingkungan dan efisien, seperti alat tangkap ikan yang lebih baik dan sistem GPS untuk mencari lokasi penangkapan yang optimal.

Selain itu, kata dia pelatihan pengolahan hasil tangkapan juga sangat penting. Dengan mengolah ikan menjadi produk bernilai tambah, seperti ikan asin atau produk olahan lainnya, nelayan dapat meningkatkan pendapatan mereka secara signifikan. 

"Pemerintah juga perlu mendukung dengan menyediakan infrastruktur yang memadai, seperti pelabuhan perikanan yang layak dan tempat pelelangan ikan yang terorganisir," ujar Wahyuni kepada POS-KUPANG.COM, 29 September 2024.

Kata dia bahwa pentingnya akses pasar yang lebih luas juga menjadi perhatian utama. Pemerintah harus membuka pasar regional, nasional, dan internasional bagi produk perikanan NTT. 

"Kerja sama dengan sektor swasta untuk memperluas distribusi dan mempromosikan hasil laut NTT ke luar daerah sangat diperlukan untuk meningkatkan daya saing dan pendapatan nelayan," ujarnya.

Tak kalah pentingnya, menurut dia pengelolaan potensi kelautan harus berbasis pada prinsip keberlanjutan. Pemerintah diharapkan dapat menerapkan kebijakan yang mengatur wilayah tangkap ikan, ukuran ikan yang boleh ditangkap, serta musim tangkap untuk menjaga kelangsungan stok ikan. 

Selain itu, kata dia penanganan dampak perubahan iklim juga perlu menjadi prioritas, mengingat masyarakat pesisir sangat rentan terhadap perubahan iklim.

Dalam rangka mencapai tujuan ini, lanjut dia bahwa pendidikan dan pelatihan bagi masyarakat pesisir mengenai perikanan berkelanjutan, manajemen keuangan, dan teknik pemasaran yang efektif sangat diperlukan. Hal ini dapat membantu masyarakat pesisir mengelola sumber daya kelautan secara lebih efisien dan bertanggung jawab.

"Pengelolaan potensi kelautan NTT tidak dapat dilakukan secara terpisah. Diperlukan kolaborasi yang kuat antara pemerintah, sektor swasta, akademisi, dan masyarakat. Jika dilakukan dengan kebijakan yang tepat, pemanfaatan potensi kelautan ini tidak hanya dapat meningkatkan produksi, tetapi juga membawa kesejahteraan bagi masyarakat pesisir dan kelestarian lingkungan," tutup Wahyuni.

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM Lainnya di GOOGLE NEWS



Berita Terkini