Berita NTT

6.688 Aparatur Desa Ikut Pelatihan P3PD Tahun 2024

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sekretaris Direktorat Jenderal Bina Pemerintahan Desa Kementerian Dalam Negeri Dr Paudah M.Si, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Provinsi NTT, Viktorius Manek dan peserta pose bersama

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Eklesia Mei

POS-KUPANG.COM, KUPANG- Sebanyak 6.688 aparatur desa mengikuti pelatihan Program Penguatan Pemerintahan dan Pembangunan Desa (P3PD) tahun 2024.

Pada acara penutupan Pelatihan Peningkatan Kapasitas Aparatur Pemerintah Desa dan pengurus kelembagaan desa itu dihadiri oleh Sekretaris Direktorat Jenderal Bina Pemerintahan Desa Kementerian Dalam Negeri, Dr Paudah M.Si dan CPIU beserta rombongan dari Pusat yang berlangsung di Hotel Harper, Jumat 27 September 2024 Malam.

Koordinator Provinsi RMC P3PD NTT, Herman J Banoet mengatakan, program tersebut merupakan program pelatihan penguatan aparatur desa untuk menghadapi proses pembangunan di desa menggunakan dana desa dengan tujuannya yaitu selain peningkatan kapasitas tetapi juga agar  belanja desa  pun menjadi berkualitas.

“Program ini sudah berjalan dari lama. Tahun lalu dengan jumlah peserta sekitar  5 ribu-an yang dilatih dan tahun ini melibatkan 6.688 peserta dari 20 Kabupaten yang ada di NTT," kata Herman.

Herman menyebut, para peserta diundang secara bertahap dari akhir Agustus sampai dengan akhir September yang berada pada  4 lokasi kegiatan yaitu di Kota Kupang, Labuan Bajo, Sumba Barat Daya dan Sumba Timur.

"Ini sudah selesai penutupan kegiatannya. Kalau di Kupang sekitar 5 ribu lebih peserta dan sisanya berada di tiga titik lokasi lainnya," bebernya.

Herman menjelaskan, pelatihan tersebut dilakukan secara berkesinambungan yang pernah dilakukan, namun perlu dikuatkan lagi dengan materi-materi yang baru dengan cara-cara  yang lebih modern, sehingga pengelolaan keuangan desa tidak perlu lagi membawa banyak dokumen tetapi hanya perlu dilakukan lewat online.

"Ini merupakan program Kemendagri. Kita berharap implementasi kegiatan ini dapat berlanjut karena setelah pelatihan ini mereka sudah daftar pamong desa. Pamong desa ini adalah aplikasi untuk melatih para peserta khususnya kaur keuangan dan kaur perencanaan untuk menjadi lebih mahir dalam menggunakan dana desa dengan disertai perencanaan yang tepat," jelasnya.

Sementara itu,  Sekretaris Direktorat Jenderal Bina Pemerintahan Desa Kementerian Dalam Negeri, Dr Paudah M.Si menyampaikan apresiasi kepada Pemerintah Provinsi NTT dan para peserta yang telah menyelesaikan program pelatihan yang telah terlaksana selama empat hari tiga malam tersebut.

"Atas nama Pemerintah Pusat, kami mengucapkan apresiasi dan penghargaan yang setingginya kepada seluruh peserta penyelenggara yang telah hadir saat ini maupun dalam angkatan sebelumnya," ucapnya.

"Pelatihan ini kita lakukan dalam rangka mempercepat proses pembangunan yang ada di Indonesia menuju generasi emas tahun 2045," kata dia.

Baca juga: Kadis PMD Flores Timur Sebut Jabatan Kades Waibao Bakal Diisi PLH

Dikatakan, program tersebut merupakan salah satu program Presiden Joko Widodo dalam 10 tahun kepemimpinannya yaitu terkait visi misi membangun dari desa.

"Jokowi mengatakan bahwa seluruh desa itu harus dibangun dengan anggaran Rp 72 triliun dana desa dari bendahara umum kepada seluruh desa di Indonesia. Satu desa ada yang dapat Rp 400 juta, Rp 600 juta bahkan ada yang sampai Rp 1 miliar tergantung luas wilayah," terangnya.

Dia menyebut, pelatihan program tersebut tidak hanya dilakukan di NTT tetapi dilakukan secara nasional.

Halaman
12

Berita Terkini