Opini

QUO VADIS RABIES di NTT ?

Editor: Edi Hayong
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Soeharsono drh, DTVS, PhD Mantan Penyidik Penyakit Hewan

Saat pemiliknya,  meninggalkan Australia, kucingnya tidak dibawa serta, sehingga berkembang biak menjadi jutaan. Kucing tidak bertuan memangsa satwa asli Austalia seperti bandicoot, bilbies, numbat, quoka, dll. sehingga dikhawatirkan punah.

Untuk melindungi satwa asli Australia menyatakan “perang” terhadap kucing tiak bertuan. Tindakan Australia bisa dilihat dari video antara lain “Australia war against feral cats”

Mungkin banyak masyarakat tidak menyadari dahsyatnya rabies. Untuk menimbulkan wabah di NTT dengan korban manusia cukup banyak, selama lebih 25 tahun, hanya bersumber seekor anjing dari Buton masuk Larantuka.

Semoga pengambil kebijakan berani mengambil kebijakan tegas untuk menyelamatkan nyawa manusia.(*)

Penulis : Mantan Penyidik Penyakit Hewan *)

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS

Berita Terkini